Jurnal: Kepemimpinan Salah Satu Modal Soft Skill Dokter Profesional



Judul: Kepemimpinan Salah Satu Modal Soft Skill Dokter Profesional
Jurnal: Ekotrans, Vol.19, No.6, Januari 2019
ISSN 1411-4615




Pendidikan Kedokteran merupakan suatu bagian dari ilmu pendidikan kedokteran. Sama halnya anatomi, histologi, biologi kedokteran, bagian saraf, jiwa, dan bagian lain, pendidikan kedokteran telah menjadi bagian yang perlu dipertimbangan. Penekanan yang ditulis pada artikel ini adalah pada kepemimpinan yang harus dipunyai oleh seorang dokter sebagai salah satu tuntutan five star doctor.


Berikut link download buat yang mau membaca mengenai kepemimpinan..



https://drive.google.com/open?id=1ZQkWSKHFkq8H9eecLXAp6Y75_ayqc57h

0 komentar:

Jurnal: Program Peningkatan kemampuan Perawatan Diri dan Hidup Mandiri pada Pasien Skizofrenia



Judul: Program Peningkatan kemampuan Perawatan Diri dan Hidup Mandiri pada Pasien Skizofrenia

Penulis: dr. Mutiara Anissa, Sp.KJ

Jurnal : Jurnal Kedokteran Baiturrahmah
ISSN : (JKB) 2407-358X, Periode Juli-Desember 2016

Dokter Mutiara merupakan seorang psikiater dan juga dosen di fakultas Baiturrahmah. Dokter ramah yang memiliki senyum manis ini aktif memberikan penyuluhan mengenai kesehatan jiwa ataupun mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba. Dokter Mutiara aktif di kegiatan kampus baik sebagai KOC, Ketua Komite Etik Penelitian di FK Universitas Baiturrahmah, dan tentunya sebagai klinisi di rumah sakit Kota Padang.

Tentunya sebagai dosen, dokter Mutiara aktif menulis dan mengikuti seminar-seminar nasional dan internasional. Dokter Mutiara berbaik hati untuk membagikan abstrak dan full papernya. berikut abstraknya:


Program Peningkatan kemampuan Perawatan Diri dan Hidup Mandiri pada Pasien Skizofrenia

Abstrak

Skizofrenia merupakan gangguan psikotik berat dengan prevalensi 1% dari populasi dunia. Pasien skizofrenia mengalami gejala positif, gejala negatif dan defisit kognitif. Gejal negatif dan defisit kognitif ini cenderung menetap selama perjalanan penyakit skizofrenia yang pada akhirnya mempengaruhi bidang sosial, pekerjaan dan perawatan diri pasien. Tinjauan pustaka ini membahas tentang upaya meningkatkan kemampuan perawatan diri dan kemandirian pada pasien skizofreniaa. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis mengumpulkan data dari 11 jurnal dan 5 textbook pada tahun 1997-20112 dengan kata kunci self care, independent living skills dan schizophrenia. Telah banyaak penelitian yang menunjukkan efikasi dan efektivitas keterampilan pelatihan sosial untuk memperbaiki fungsi sosial pasien. PAda 80% pasien skizofrenia kronis yang mendapat pelatihan keterampilan sosial, didapatkan adanya peningkatan ketermapilan hidup mandiri. Pelatihan keterampilan sosial, didapatkan adanya peningkatan keterampilan hidup mandiri. Pelatihan keterampilan sosial diharapkan dapatvmeningkatkan kemampuan perawatan diri dan kemandirian pasien skizofrenia sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien skizofrenia.

Kata Kunci: perawatan diri, kemampuan hidup mandiri, pelatihan keterampilan sosial, skizofrenia


Beriku ini full text yang dapat didownload pada link berikut:
Program peningkatan kemampuan perawatan diri dan hidup mandiri pada pasien skizofrenia


atau

https://bit.ly/2X4lxKA

0 komentar:

Jurnal: Dua Kasus Multipel Sklerosis Dengan Tipe yang Berbeda di RSUP M.. Djamil Padang




Judul : Dua Kasus Multipel Sklerosis Dengan Tipe yang Berbeda di RSUP M. Djamil Padang
Penulis:
dr. Yuri Haiga, Sp.N
dr. Dian Ayu Hamama Pitra, Sp.S, M.Biomed
dr. Meiti Frida, Sp.S


Dosen dan dunia kepenulisan sangat dekat hubungan. Sebagai dokter ahli saraf berkewajiban melaksanakan Continuing Medical Education dan sebagai seorang  dosen yang berkewajiban melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu penelitian sekaligus publikasi. Dokter Yuri sudah aktif menulis sejak masa PPDS. Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ini, pernah memenangkan lomba poster di Solo dan dibawakan kembali di Event Internasional di Korea Selatan, Pan-Asian Committee for Treatment and Research in Multiple Sclerosis (PACTRIMS). Sungguh membanggakan bukan.

Jurnal ini sudah dipublikasi di NEURONA, yang telah terakreditasi secara nasional. Bisa dicek di jurnal online nya neurona.

Berikut abstrak dari jurnal yang berjudul:


Abstrak

Multiple sklerosis (MS) adalah penyakit neurodegeneratif dengan lesi demielinisasi multipel yang jarang ditemukan di daerah tropis. Saat ini belum ada data epidemiologi MS di Indopnesia. Kami melaporkan 2 kasus MS di RSUP M. Djamil, PAdang. KAsus 1. Wanita berumur 55 tahun dengan keluhan lemah keempat anggota gerak terjadi perlahan sejak 1 tahun yang lalu disertai rasa baal dari daerah klavikula ke bawah. Bebarapa bulan kemudian buta secara perlahan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tetraparesis tipe upper motor neuron (UMN), anopia bilateral, dan papil atrofi primer. MRI kepala dan medula spinalis menunjukkan lesi multipel di regio periventrikel lateralis dan lesi multipel dari C5 sampai T5.Pasien didisagnosi sebagai MS tipe primary proggresive. Kasus II. Wanita umur 30 tahun dengan keluhan lemah kedua tungkai dan penglihatan terganggu. Keluhan seperti ini pernah dirasakan pada 4 tahun yang lalu, namun perbaikan. Dari pemeriksaaan fisik didapatkan paraparesis tipe UMN. MRI kepala dan medula spinalis menunjukkan lesi multipel di area perioventrikel lateralis dan lesi multipel setinggi C3 sampai T2. Pasien didiagnosis sebagai MS tipe relaps remitting. Kedua kasus didiagnosis sesuai dengan kriteria Mc DOnald revisi 2010. Kriteria Mc Donald tersebut memungkinkan diagnosis MS secara dini dengan spesifitas dan sensitivitas yang tinggi. Walaupun Indonesia memiliki keterbatasan dalam pemeriksaan yang mengarah ke MS, namun diagnosis MS harus dapat ditegakkan untuk terapi yang tepat kepada pasien.

Kata kunci: Kriteria Mc Donald, MRI, Multipel Sklerosis



Untuk full pdf nya bisa didownload di link berikut:

atau


0 komentar:

Kilas Balik Valentine Day : Cinta atau Nafsu?"


Kilas Balik Valentine Day : Cinta atau Nafsu?"



Satu minggu yang lalu, salah seorang pengurus FULDFK menghubungi untuk mengisi materi di kajian KARIMAH. Cukup kaget dan ga tau mau ngasih apa sebenarnya. Sampai si adek yang menghubungi memberikan judul dan sub temanya. Alhamdulillah ada panduan dan kerangka sehingaga memudahkan untuk menyusun materi. Berikut ini adalah materi yang diberikan pada acara Karimah:


Valentine’s day itu merupakan budaya barat!

Valentine itu untuk menunjukkan kasihsayang!

Banyak alasan orang merayakan valentine, biar dapat pacar, ikut-ikutan atau pengen dianggap gaul.
Apapun alasanya, sebagai seorang muslimah tentunya kita harus tau mengapa ada perayaan valenti? Bagaimana sejarahnya? Dan semua yang berhubungan dengan valentine, baik yang berpendapat itu positif maupun negative.

Singkatnya, Valentine’s day itu bukan hanya budaya barat, tetapi penghargaan pada seorang pendeta yang bernama Valentine yang menikahkan pasangan dan tidak ikut berperang pada masa Raja Romawi Claudius II. Pendeta Valentine menikahkan pasangan-pasangan tersebut secara sembunyi-sembunyi dan kemudian dihukum mati oleh Raja Romawi Claudius II pada tanggal 14 Februari 270 M. Jadi bila kita ikut merayakan, artinya ikut merayakan tradisi agama lain, bernostalgia dengan seorang pendeta bernama Valentine.

1. Hakikat cinta sesungguhnya
Pemahaman banyak orang dengan menyamakan Valentine’s day dengan hari kasih sayang, tentu salah besar. Sikap kita sebagai seorang muslimah dalam menghadapi fenomena ini adalah dengan menggali kembali, apakah di dalam agama kita memang mengkhususkan 1 hari, dan itupun bukan menurut kalender Hijriyah sebagai hari kasih saying.
Islam secara lengkap mengajarkan mengenai kasih saying. Contohnya, sebelum memulai pekerjaan kita awali dengan “bismillah” yang artinya dengan menyebut nama Allah Yang MAha Pengasih lagi Maha Penyayang.. Dan kita tidak perlu menunggu 1 hari tersebut hanya untuk mengklaim  sebagai hari kasih saying.

Jangan terjerumus dengan sesuatu yang “in” tetapi menggadaikan akidah kita. Banyak muslimah di luar sana, bahkan itu mungkin teman kita atau orang terdekat yang sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut “hari kasih saying” tersebut. Bahkan mereka rela dijadikan pelampiasan nafsu oleh pasangannya. Ya, 14 Februari sudah identic dengan free sex. Bahkan sebelum hari tersebut, dijalanan dibagikan kondom gratis, yang akan diartikan sebagai sikap melegalkan seks di luar nikah. Nauzubillah mindzalik.

Mendekati hari tersebut, social media akan gencar memberitakan “Valentine’s day” menjadi hype, sehingga banyak remaja yang akan ikut dalam gelombang kampanye tersebut, karena merasa sesuatu yang in identic dengan gaul dan tidak ketinggalan zaman. Semoga kita terjauh dari hal-hal seperti ini.
Menurut KBBI, cinta adalah:
  1. suka sekali; sayang benar: orang tuaku -- kepada kami semua; -- kepada sesama makhluk
  2. kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan): sebenarnya dia tidak -- kepada lelaki itu, tetapi hanya menginginkan hartanya
Tuntunan kita, Nabi besar Muhammad SAW mencontohkan pada kita dalam berkasih saying kepada sesame dengan mengucapkan salam ketika bertemu sahabat, beliau juga murah senyum terhadap sesame, dan kadang memberi hadiah. Sahabat Rasulullah SAW pada suatu waktu setelah kajian dengan Rasulullah menyalami sahabat yang lain sambil mengucapkan salam, tetapi melewati Umar bin Khatab, akhirnya Umarlah yang terlebih dahulu menyapa dan mengucapkan salam.  Kejadian tersebut sampai berulang, yang kemudia ditanyakan oleh Umar, mengapa Abu Bakar, bersikap lain terhadapnya. Kemudian dijawablah oleh Abu BAkar, Allah memuliakan bagi siapa yang mengucapkan salam terlebih dahulu, dan Abu BAkar ingin kemuliaan tersebut diberikan Allah pada Umar. MasyaAllah. Sungguh luar biasa kisah Rasululah dan sahabat dalam mencontohkan kasih saying sesama manusia

Nah, kalo bicara mengenai hakikat cinta dengan lawan jenis.  Cinta yang dimaksud di sini masih bermakna fitrawiyah, dimana ada sebuah bentuk perasaan ketika seseorang merasa ingin mengasihi dan menyayangi sesamanya makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Cinta memang selalu mengikuti tujuan orang yang memakanainya. Ketika cinta itu dilandaskan kepada Allah dan Rasul-Nya maka cinta yang seperti ini merupakan cinta yang mulia bahkan menjadi derajat cinta yang paling tinggi selain cinta-cinta kepada selain-Nya.

Dan orang-orang yang beriman lebih cinta kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165) Tapi ketika cinta ini dilandaskan kepada yang selain-Nya sehingga melalaikan dan melupakannya dari mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala maka jenis cinta ini merupakan jenis cinta yang tercela dan menempati derajat cinta yang rendah dan hina. Wal iya’udzubillah….bahkan bisa mengakibatkan kita terjatuh ke dalam lubang-lubang kesyirikan yaitu menyekutukan Allah subhanahu wa Ta’ala dengan selain-Nya yang sebenarnya tidak pantas kita cintai melebihi cinta kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

2. Manajemen rasa dengan lawan jenis
Rasa suka terhadap lawan jenis itu fitrah dan lumrah. Tapi sebagai muslimah tentu kita harus pandai mengaturnya. Jangan sampai rasa cinta kita ke makhluk menandingi cita kepada Allah.

Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)

Tentunya Cinta yang diandasi iman kepada Allah subahanhu wa Ta’ala, cinta yang akan menghasilkan kebaikan yang banyak dan sangat berharga.

Ketika ada rasa tertarik terhadap lawan jenis, kita harus bias mengelolanya dengan baik.  Bahkan anak SD pun bias menyatakan ketertarikannya terhadap lawan jenis. Bias gawat bila salah mengelolanya. “Virus Mejah Jambu” ini akan semakin dalam, dan bias menyebabkan kita jauh dari tuntunan seharusnya.

 3. Yang harus seorang muslimah lakukan ketika jatuh cinta
Islam telah mengaturnya dengan baik. Yang perlu kita lakukan adalah memperhatikannya, menjalankannya, dan pada gilirannya menerima kebaikan yang terkandung didalamnya.Bagi kamu yang belum sanggup menikah, tapi sudah memiliki rasa cinta.

Sebagai halnya fitrah kita menuntut ilmu atau berbuat baik. Jatuh cinta pun fitrahnya manusia, namun jangan terlena dan menikmati ritme yang tercipta setelah itu.  Mungkin dimulai dengan rasa kagum, kemudian berlanjut untuk mengenal lebih jauh, kemudian berkirim pesan. Ya walaupun pesan-pesan tersebut berisi ajakan kebaikan atau hal positif  lainnya, tapi berlkhalwat di era digita saat ini bukan hanya berduan dengan non mahrah di suatu ruangan, tetapi bias juga dimaksudkan di ruang chat (Chat room). Baik melalui WA atau Line, atau media social lainnya. Janganlah membuka keran hijab keakraban. Ini berfungsi agar kita tidak memerangkapkan diri sendiri ke dalam urusan yang nantinya dapat menjerumuskan ke masalah yang lebih ribet. Bisa dari hal-hal yang terlihat kecil (atau bahkan “islami”), tapi efeknya sangat panjang dan besar.

Prinsipnya : jauhi kemungkinan yang paling buruk dalam soal cinta. Usia remaja dan dewasa awal ini cinta selalu bergandengan erat dengan nafsu. Hal ini kemungkinan karena pengaruh hormonal dan cinta itu sendiri. Sudah bukan rahasia lagi bila cinta sering bercampur dengan nafsu. Karena campur aduk inilah, banyak orang mengatasnamakan cinta untuk menutupi nafsunya. Bila nafsu sudah selesai, selesai pulalah cintanya.

4. Cara menyembuhkan penyakit cinta yg berlebih pada lawan jenis
Cinta berlebihan. Mhmmm, maksudnya ngefans, sampai lupa dengan yang Utama ya?
Jamaah itu penting, di saat kita jatuh ke dalam “virus merah jambu” sahabat atau saudara seiman seharusnya, bahkan berkewajiban mengingatkan. Berkumpullah dengan orang baik. Mereka mampu menemani dalam menghadapi problematika cinta. Mereka tak akan menjerumuskan ke neraka dengan memprovokasi kamu untuk melepas kekang atas cinta. Mereka selalu mengingatkan pentingnya berkorban untuk cinta yang lebih besar. Cinta Hakiki. Cinta Ilahi Rabbi.

Berdoalah. Cinta adalah ciptaan Allah. Dia yang menguasainya. Dia yang mampu mencabut / menyemainya dalam hati kita. Kepada-Nya kita bertawakal, berserah diri, dan berjuang. Yaa, kita harus berjuang menjaga kemurnian cinta hingga tiba waktunya cinta dirangkai dalam lembaga pernikahan.


Di saat sahabat kita  mulai tergoda dengan “virus” tersebut rangkullah sahabat kita, jangan biarkan dia sendiri menghadapinya

5. Mudharatnya berpacaran
Pacaran itu dekat dengan zina. Tentunya diawali dengan zina mata. Hukum pacaran ditegaskan Haram.
Pacaran identic dengan berdua-duaan. Rasulullah bersabda:
“Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh muhrimnya.” (H. R. Muslim)

Islam melarang adanya pacaran di antara mereka yang mukan muhrim karena dapat menimbulkan berbagai fitnah dan dosa. Oleh sebab itu, Islam mengatur hubungan antara lelaki dan perempuan yaitu hubungan mahram dan non mahram

Sebagai mana kalimat pembuka bagian 6 ini,  bahwa pacaran dekat dengan zina. Baik laki-laki maupun perempuan harus menjaga pandangannya.
Rasulullah SAW berkata kepada Ali: Hai Ali, janganlah ikuti pandangan pertama dengan pandangan kedua. Karena pandangan pertama untukmu (dimaafkan) dan pandangan kedua tidak untukmu (tidak dimaafkan).” (H. R. Abu Dawud).

Selain zina mata, zina hati dan pikiran juga terjadi, memikirkaan betapa bahagianya bila dikirimin pesan atau membayangkan wajah satu sama lain.

Mudharat kedua , menghilangkan konsentrasi. Banyak yang berdalih bahwa pacaran dapat meningkatkan semangat belajar atau bekerja. Apakah benar demikian? Nyatanya, pacaran itu hanya menguras otak dan membuyarkan konsentrasi. Fokus belajar justru hilang dan pekerjaan jadi terabaikan. Pacaran itu tidak mudah, sebab melibatkan dua kepala, bahkan bisa tiga, empat, dan seterusnya, dengan prioritas utama adalah “bagaimana-caranya-membahagiakan-si-pacar.”
Akibatnya, berbagai cara dilakukan hanya demi membuat senang satu sama lain. Rela meninggalkan pekerjaan dan membuang waktu belajar hanya demi menemani sang Pacar berjalan-jalan. Jika suatu saat terjadi yang nama perselisihan, justru akan memicu stres yang menyebabkan semangat belajar menjadi hilang.

Bahkan hanya dengan memikirkan si Pacar saja sudah banyak menyita waktu dan membuatnya terbuang secara sia-sia. Padahal, tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan adalah melanggar perintah Allah SWT dan hanya menumpuk dosa semata.

Yang ketiga yaitu penyebab banyak kerugian. Salah satu bagian daripada budaya pacaran itu adalah usahanya memberikan kebahagian bagi pasangan padahal tanpa ia sadari itu hanya sia-sia. Rela menghabiskan waktu, uang dan harapan hanya demi seseorang yang bahkan belum tentu adala jodohnya. Padahal, lebih baik jika waktu itu digunakan untuk beribadah dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Yang keempat menganggu kehidupan masyarakat. Pernah dengar kos-kosan campu?bebas? pasangan mesum tertangkap. Saat ini tidak asing lagi. Sering malah ada di berita. Betapa mirisnya kita sebagai makhlus yang berilmu pengetahuan, dengan mudahnya mengikis moral, rasa malu, rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, tidak mengutamakan harga diri.

Yang kelima, melemahkan iman, banyak waktu dihabiskan hanya untuk sang Pacar. Cinta setengah mati, katanya. Sampai-sampai cinta pada Sang Pemilik Nyawa pun terabaikan. Setiap hari hanya mengingat wajah kekasih, namun lupa pada Allah SWT. Naudzubillah,  sungguh yang demikian  sudah menjadi orang yang tersesat.Banyak mudharatnya berpacaran dibandingkan manfaatnya.

6. Bagaimana menangani fenomena muslimah masa kini yang sedikit2 ngomongin cinta dan baper (bagaimana cara mengingatkannya?)

Forum atau lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar membentuk kepribadian seseorang. Kenapa lingkungan? Bila kita berada di dalam lingkungan yang bicara cinta, kita akan ikut membicarakannya, ikut memikirkan sesuatu yang berhubunngan dengan cinta. Lalu bagaimana bila di lingkungan tersebut tidak dengan serta memberikan solusinya, yang tinggal hanyalah kegalauan.

Sibukkan diri dengan hal yang positif dan bermanfaat sehingga kita tidak akan berbuat yang sia-sia.

Bila ingin bicara cinta, tentunya kita akan langsung berpikiran itu mengenai lawan jenis. Tetapi ingatlah, cinta yang hakiki adalah cinta kepada Allah. Allah tidak akan pernah mengecewakan hambanya, berbeda dengan manusia. Cinta terhadap manusia fitrah, tapi kefitran itu dikelola dengan baik sesuai dengan tempatnya. Bila belum siap menikah, banyak2 beristigfar dan berpuasa sesuai dengan tuntunan nabi. Bila siap menikah, jalani dengan ilmu.



Sumber:
1. KBBI
2. Dari Berbagai Sumber



0 komentar:

Jurnal: Aspek Klinis dan Pemeriksaaan Laboratorium Clostridium perfringens Tipe A


Judul : Aspek Klinis dan Pemeriksaaan Laboratorium Clostridium perfringens Tipe A
 Penulis: dr. Debie Anggraini, Sp.PK
Jurnal: JKB (Jurnal Kedokteran Baiturrahmah)
ISSN :2407-358X, Periode Juli-Desember 2016


Dokter Debie, aktif sebagai kontributor di Jurnal Kedokteran Baiturrahmah. Artikel berikut mengenai Clostridium perfringens Tipe A.  Sebagai seorang Clinical Patologist yang juga aktif sebagai dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah, dr. Debie, senang menyemangati sejawatnya untuk menulis dan mempublikasikan hasil tulisan dan penelitian.

Berikut abstraknya:

Aspek Klinis dan Pemeriksaaan Laboratorium Clostridium perfringens Tipe A


Abstrak

Clostridium perfringens merupakan bakteri Gram positif, berbentuk batang, non-motil, dan anaerob obligat yang menghasilkan spora. Clostridium perfringens dapat ditemukan di dalam tanah debu, makanan (terutama daging dan unggas mentah) dan merupakan flora normal usus dan saluran kelamoin manusia. Clostridium perfringens adalah penyebab paling umum gas ganggren yang terdeteksi pada 60%-90% dari kasus klostridial mienekrosis. Manifestasi klinis infeksi Clostridium perfringens tergantung pada tipe toksin yang dimilikinya, infeksi terbanyak pada manusia berupa gas gangren dan gangguan sistem gastrointestinal disebabkan oleh Clostridium perfringens tipe A.

Kata kunci: Anaerob obligat, Clostridium perfringens, gas gangren


Untuk yang ingin pdf fullnya bisa donwload di sini:
Aspek klinis dan pemeriksaan laboratorium Clostridium perfringens tipe A


atau

https://drive.google.com/open?id=1RitbzR7oueRdn3BYAGf4LrV8irxq7ZOB

0 komentar:

Jurnal: Sindrom Kardiorenal


Judul: Sindrom Kardiorenal
Penulis: dr. Debie Anggraini, Sp.PK
Jurnal: JKB (Jurnal Kedokteran Baiturrahma) ISSN: 2407-358X. Periode Januari-Juni 2018


Artikel ini ditulis dr. Debie di Jurnal Kedokteran Baiturrahmah. Bermanfaat sekali bagi yang penasaran mengenai Sindrom Kardiorenal. SIlahkan di cek ya.. Berikut abstraknya↓
⬇️

Abstrak

Sindrom kardiorenal (cardiorenal syndrome/CRS) merupakan kumpulan kelainan fungsi jantung dan ginjal dimana apabila terdapat disfungsi akut atau kronis salah satu organ akan menyebabkan disfungsi pada organ lainnya. Penelitian European Society of Cardiology - Hearth Failure (ESC_HF) tahun 2010 pada 5000 pasien gagal jantung menunjukkan 26% pasien juga menderita disfungsi ginjal kronis. Patofisiologi CRS melibatkan interaksi kompleks antara perubahan hemodinamik, termasuk penurunan perfusi ginjal, peningkatan tekanan vena dan aktivasi beberapa sistem neurohormonal. Pada artikel ini dilaporkan kasus sindrom kardiorenal pada pasien anak berumur 5 tahun.

Kata Kunci: Sindrom kardiorenal, perubahan hemodinamik, sistem neurohormonal


Untuk artikel lengkapnya bisa di cek di link ini ya :)

Sindrom Kardiorenal

atau

https://bit.ly/2E4camA


Semoga Bermanfaat😍

2 komentar:

Jurnal: Diagnosis dan Prognosis pada Traumatik Brain Injury: Peran Biomaker Neuronal dan Glial


Judul: Diagnosis dan Prognosis pada Traumatik Brain Injury: Peran Biomaker Neuronal dan Glial
Penulis: dr. Dian Ayu Hamam Pitra, Sp.S, M.Biomed,  dr. Lydia Susanti, Sp.S, M.Biomed
Jurnal : JKB- Jurnal Kedokteran Baiturrahmah


Yes...publikasi bagi seorang dosen sangatlah penting, ditengah kesibukannya sebagai ahli saraf, dr. Dian Ayu Hamama Pitra, Sp.S, M.Biomed, atau yang biasa dipanggil dr.Ayu, menyempatkan diri untuk menulis di berbagai Jurnal dan aktif di seminar-seminar nasional dan internasional.

Saat ini dr. Ayu, melanjutkan pendidikan S3 Biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, dokter yang haus ilmu ini juga tertari mengenai medical education, yang mengantarkan beliau sebagai Ketua MEU di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah. Kiprahnya baik sebagai dosen maupun dokter ahli saraf selalu ditunggu dengan publikasi mengenai bidang yang digelutinya.

Nah, dr. Ayu, memberikan kesempatan blog ini mendapatkan salinan pdf dari salah satu publikasi beliau. Sebagai bahan bacaan dan referensi, jurnal ini menarik. Jadi bagi yang butuh informasi mengenai Traumatik Brain Injury,bisa baca jurnal ini.


Daaan ini link yang bisa didownload:
Diagnosis dan prognosis pada traumatik brain injury: peran biomaker neuronal dan glial

atau

https://bit.ly/2Gt5a4m


Semoga bermanfaat :)


1 komentar:

Jurnal: Leukemia Mieloid Akut dengan Maturasi pada anak



Akut Mieloid Leukemia pada anak

dr. Debie Anggraini, Sp.PK



Sebagai salah seorang clinical patologist di Sumatera Barat, dr. Debie aktif menulis di jurnal-jurnal baik, lokal, nasional maupun internasional. Dokter Debie juga berprofesi sebagai dosen di fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah, dokter cantik ini, saat ini juga menjalani kuliah S3 di bidang biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.


Jurnal publikasi yang berjudul  Leukemia Mieloid Akut  dengan Maturasi pada anak ini, ditulis di jurnal ilmiah Ekotrans pada tahun 2015. anyak informasi yang disampaikan pada jurnal ini yang dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan.

Berikut kami bagikan file pdfnya. Semoga bermanfaat.
Akut Mieloid Leukemia pada Anak

atau


https://bit.ly/2RKm68I

0 komentar: