Dalam penghitungan PAK (Penilaian
Angka Kredit) bagi dosen, salah satu poin penting adalah penelitian. Penelitian
merupakan salah satu komponen penting dari tridharma pendidikan tinggi. Tridharma
ini terdiri dari pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Nah,
penghitungan PAK berdasarkan 3 aktivitas
ini. Biasanya yang jadi pe er adalah di bagian penelitian dan pengabdian.
Untuk pendidikan mungkin ga
terlalu menjadi beban karena mengajar merupakan kegiatan harian. Akan tetapi
untuk melaksanakan penelitian kemudian mempublikasikannya, perlu meluangkan
waktu untuk melakukannya. Publikasi ke jurnal juga ada pahit manisnya, kalau
lagi manis, lancar, langsung diterima, tapi ini hanya beberapa persen saja. Kebanyakan,
peneliti yang men-submit artikelnya ke jurnal ilmiah, mengalami revisi, bisa
satu kali bahkan berkali kali, yang lebih pahit adalah ditolak langsung oleh
editornya.
Jurnal ilmiah memiliki nilai PAK yang berbeda, mulai dari
jurnal internasional bereputasi sampai jurnal nasional yang terindeks.
No |
Jenis artikel jurnal |
Contoh |
Nilai PAK |
1 |
Jurnal Internasional bereputasi |
Web of Science (Wos) yang memiliki IF Wos minimal 0.05 dan atau
Scopus dengan SJR jurnla minimal0.15 atau SJR junrla >0.10 dan Q3 |
40 |
2 |
Jurnal Internasional |
Web of Science (Wos) yang memiliki IF Wos <0.05 dan atau Scopus
dengan SJR jurnal <0.15 |
30 |
3 |
Jrnal internasional berindeks |
Terindeks INSPEC, ESCI, EBSCO Gale |
20 |
4 |
Jurnal Nasional terakreditasi sinta 1 dan 2 |
Jika Sinta 1 yang masuk kategori jurnal internasional maka penilaiannya
sesuai golongan 1&2 |
25 |
5 |
Junrla nasional berbahasa inggris atau 1 bahasa resmi PBB lainnya |
Terindeksi CABI, Index Corpenicus International (ICI), ACI, DOAJ |
20 |
6 |
Jurnal nasional berbahasa Indonesia terakreditasi Sinta 3&4 |
|
20 |
7 |
Jurnal nasional berbahasa Indonesia terakreditasi Sinta 5&6 |
|
15 |
8 |
Jurnla nasional |
-
Author minimal dari 2 institusi berbeda -
Editor minimal dari 2 institusi berbeda |
10 |
9 |
Jurnal ilmiah yang ditulis dalam Bahasa Resmi PBB namun tidak
memenuhi syarat sebagai jurnal internasional |
|
10 |
Selain hasil penelitian dipublikasin di jurnal ilmiah, dapat
juga dipresentasikan di seminar nasional maupun internasional dengan luaran
berupa prosiding. Untuk penilaian prosiding sebagai berikut:
No |
Jenis artikel jurnal |
Contoh |
Nilai PAK |
1 |
Internasional terindeks pada Scimagojr dan Scopus |
Untuk prosiding IEEE xplore masuk ke kategori ini |
30 |
2 |
Internasional terindeksi WoS, Scopus, IEEE xplore, SPIE |
|
25 |
3 |
Internasional |
Tidak terindeksi di kategori 2 |
15 |
4 |
Nasional |
|
10 |
Kelompok ketiga luaran hasil penelitian masih berupa prosiding,
bedanya dengan kelompok yang di atas adalah hasil penelitian dimuat di prosiding
akan tetapi tidak dipresentasikan di seminar/symposium
No |
Jenis artikel jurnal |
Contoh |
Nilai PAK |
1 |
Internasional |
Prosiding online tidak berindeks |
10 |
2 |
Nasional |
Prosiding online tidak berindeks |
5 |
Berdasarkan pedoman penialain di
atas, maka setiap yang terlibat di dalam publikasi, tentunya memiliki hak untuk
mendapatkan nilai ini. Biasanya dari suatu jurnal ilmiah terdiri dari beberapa
penulis, jarang sekali yang penulis tunggal.
Ketentuan penilaian sesuai dengan
peran dalam penelitian.
1. Bila sebagai penulis tunggal, maka nilai PAK, 100% milik peneliti tersebut
2. Bila penulis 2 orang, Penulis pertama juga bertindak sebagai corresponding author maka nilai penulis pertama atau author 60% dari angka kredit tersebut, sedangkan penulis kedua mendapatkan 40%
3. Jika penulis pertama tidak sebagai corresponding author, maka nilai kredit buat penulis pertama dan corresponding author masing-masing mendapatkan 40%, sisa 20% untuk penulis lainnya. Misalnya ada 4 orang penulis, maka penulis ketiga dan ke empat masing-masing mendapatkan 10%.
4. Bila penulis hanya terdiri dari 2 orang, dan masing berperan sebagai penulis pertama dan corresponding author, maka masing-masing mendapatkan 50% dari nilai kredit.
5. Untuk corresponding author, agar diakui angka kreditnya maka harus melampirkan bukti korespondingnya dari pengelola jurnal, dapat berupa paper submission, acceptance letter, bukti proses review dari karya ilmiah yang dipublikasikan.
Dari pengertiannya first author atau penulis pertama merupakan penulis yang paling banyak kontribusinya dalam penelitian dan dalam penulisan paper. Coresponding author adalah penulis yang bertanggungjawab untuk berkoresponden dengan pihak pengelola jurnal, mensubmit artikel dan bertanggungjawab membuat revisi. Sedangkan second author ataupun third author, merupakan penulis yang memiliki peran yang lebih sedikit dari first author.
Corresponding author, urutan dalam
penulisan nama di jurnal tidak harus di posisi ke dua, bisa di ururtan kedua
atau ketiga. Coressponding author, biasanya ditandai dengan lambang asterik,
dan alamat email di jurnal merupakan kepunyaan corresponding author. Jadi
second author berbeda dengan corresponding author ya. Urutan nama di jurnal berdasarakan
besarnya kontribusi seorang peneliti atau penulis tersebut.
Bila seorang dosen membimbing
mahasiswa dan mempublikasikan karyanya, dosen pembimbing dapat menjadi corresponding
author-nya, sedangkan first author bisa untuk mahasiswa yang melakukan
penelitian. Mengapa dosen pembimbing menjadi corresponding author, hal ini
disebabkan bila mahasiswa menjadikan prasyarat skripsi sebagai kelulusan S1,
biasanya jurnalnya yang telah di submit, tidak di follow up lagi, bila terjadi
masalah, misalnya plagiasi, maka yang bertanggungjawab adalah dosennya.
8 komentar: