QuillBot


QuillBot merupakan salah satu aplikasi untuk parafrase. Parafrase sangat penting dikuasai oleh seorang peneliti yang akan mempublikasikan tulisannya. Nah, Quillbot ini bisa jadi salah satu solusinya. Quillbot, sebagaimana aplikasi lainnya, terdiri dari 2 versi, ada versi free alias gratis dan ada versi berbayar. Quillbot bisa di build in ke microsoft. Jadi, saat menulis bisa langsung memanfaatkan aplikasi ini.


0 komentar:

Ketelitian

 


Baru terjadi 2 hari yang lalu. Akibat tidak membaca dengan teliti surat pengumuman sehingga bikin repot bukan saja diri sendiri, tapi juga orang lain. Hal ini harus jadi pelajaran. Kalaulah yang dirugikan diri sendiri tentu ga papa, tapi kalau orang lain rasanya ga enak. Apalagi kalau orang tersebut juga sudah punya agenda lain. Allah Maha Baik, dibantu semua sama Allah. Ga tidur semalaman karena mikirin kesalahan jadwal ini. Yang jadi masalah besar adalah hal ini berhubungan dengan banyak orang. Ga lagi-lagi deh. Perlu cek dan recek kembali trus ga malu bertanya sama teman. 





0 komentar:

Kata-Kata Ajaib

 


Tentu kita pernah mendengar kata-kata ini dan beta ajaibnya kata-kata ini bila diucapkan. Bahkan dianjurkan sekali untuk mengajarkan kepada anak-anak sedini mungkin. Kata sederhana yang diucapkan tidak akan membuat kita kehilagan kalori. Ya kata-kata tersebut: maaf, tolong dan terima kasih.
Kemaren, ada satu orang nenek, seorang pasien yang memang per dua minggu sekali datang untuk periksa. Beliau bercerita mengenai keluhannya, memberikan senyum, berusaha mandiri untuk naik ke tempat tidur saat diperiksa. Singkatnya setelah anamnesis dan pemeriksaan fisik beliau mengulurkan tangan, saya mengira beliau akan mengucapkan terimakasih atas penjelasan terhadap penyakitnya. Tetapi yang keluar justru kata maaf. Saya bertanya, mengapa minta maaf? Beliau menjawab kalau-kalau umur pendek. Saya jadi terenyuh, dan merenung. Usia tidak ada yang tahu, itu merupakan rahasia Allah. Tugas kita sebagai manusia menjaga agar interaksi kita sesama manusia tidak saling menyakiti. Baik dalam berkata atau pun berinteraksi. 


0 komentar:

Jurnal PengabdianTerakreditas Sinta

 

Setelah diberikan tema, agak bingung mau cerita apa. Hari ini kegiatan mau cari jurnal pengabdian , jadi cerita mengenai jurnal pengabdian ini saja.  Kemaren dari Unit Penelitian dan Pengabdian menawarkan publikasi hasil pengabdian kepada Masyarakat yang telah dilakukan oleh mahasiswa agar dapat dipublikasikan secara nasional. Mulailah mencari jurnal target untuk publikasi artikel pengabdian ini.  
Langkah awal yang dilakukan adalah membuka web Sinta di  jurnal pengabdian Sinta. Ada beberapa jurnal yang sudah terindek Sinta. Paling tinggi Sinta 3. 
a. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
    Merupakan jurnal dari Universitas lancang Kuning
b. Jurnal Inovasi hasil Pengabdian Masyarakat: JIPEMAS
    Jurnal ini sudah terindeks Sinta 3. Merupakan jurnal dari lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Malang.
c. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat -JPKM
Jurnal dari Universitas Negeri Medan dan sudah terindeks Sinta 3 dan Garuda.
d. Caradde: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Jurnal dari Institute for Learning Innovation and Counseling ini sudah terindeks Sinta 3 dan Garuda

Masih banyak lagi jurnal pengabdian yang sudah terindeks Sinta, baik itu Sinta 3,4,5,dan 6. Tapi untuk cerita hari ini segini dulu. Apa skope jurnal tersebut dan syarat-syaratnya mungkin lain kali dibahas.





0 komentar:

10 Tahun yang Lalu

 


Tema pertama dari 30 hari bercerita "10 tahun yang lalu" . Harus flashback memori ini, 10 tahun yang lalu artinya di tahun 2013 awal. Mhhmm masih internship, lupa apakah stase rumah sakit atau di puskesmas. Lokasi internshipnya di Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Balangan, Kecamatan Paringin. Ada 3 kelompok di sana, yang terbagi jadi 2 kelompok di rumah sakit dan satu kelompok di Puskesmas. 

Pengalaman intership di Kalimantan Selatan menarik. Karena pertama kalinya ke Kalimantan, dan mikirnya Kalimantan itu harus lewat sungai, naik perahu. Kebayang bagaimana perjalanannya. Sesampainya di sana, kami disambut di Kota Banjarmasin sebelum ke kabupaten masing-masing. Kotanya sama lah seperti ibukota propinsi kebanyakan. Agak deg-degan sebelum ke Kabupaten, apakah setelah naik bus, kami lanjut naik perahu atau seperti apa. Ternyata.. cuma lewat darat, dan  jalannya tidak seperti di Sumatera, yang badan jalannya kanan sawah atau sebelah kirinya jurang, jalan berliku dan tikungan tajam. Jalanan di Kalimantan Selatan kebanyakan lurus. 

Sesampaiknya di Kabupaten Balangan karena sudah malam, kami diinapkan di penginapan. Masih belum kaget tu, masih sama lah dengan budaya Sumatera. Kebanyakan kami dari Sumatera Barat. Paginya kami mulai berinteraksi sama penjaga penginapan, mulai terasa bedanya,  terutama bahasa. Bahasanya seperti bahasa Sunda yang ada alunannya, Kami masih bisa paham dengan apa yang disampaikan dan bisa berinteraksi. Penyambutan pertama di Dinas Kesehatan Kabupaten, ketemu sama kepala dinas dan pegawai di sana. Disampaikanlah, bahwa mungkin akan ada kendala bahasa, kebetulan kepala dinasnya bukan orang asli Kalsel, tetapi sudah lama di Kalsel. Kami berpikir, kalau mengenai alunan bahasa, insyaAllah bisalah.

Hari berikutnya kami mulai mengunjungi Puskesmas dan Rumah sakit untuk perkenalan dan melapor untuk praktik di wahana tersebut. Bertemu dengan dokter, perawat dan bidan di sana. Masih ga masalah dengan komunikasi. Pas mulai bertugas, anamnesis dengan pasien, kami perlu translater (bidan atau perawat, karyawan rumah sakit dan puskesmas), untuk menterjemahkan beberapa kata yang belum kami pahami. Pas jaga malam, selain bertugas, kami saling mengumpulkan kata-kata baru trus saling catat lah apa saja budaya-budaya yang perlu kami pelajari untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Indonesia itu kaya, dan kita akan menyadari bila kita sudah ke tempat-tempat yang belum kita kunjungi. Dari segi bahasa saja, ada berapa banyak bahasa yang dipakai.




0 komentar:

Ramah Tamah


Indonesia terkenal dengan keramahannya. Benar ga sih? Atau sudah semakin cuek dengan sekitar. Apakah media sosial yang kadang atau bahkan sering kita baca, dengan sebebasnya berkomentar bahkan bila bertemu langsung dengan orang yang dikomentari ga sanggup ngomong seperti itu. Bahkan ada yang kadang karena viral dengan mengomentari urusan orang lain jadi ketagihan melakukan hal yang sama, dengan kadar kejulitan yang makin meningkat. Setidakpeduli itukah kita dengan perasaan orang lain yang kita komentari?

Kita memang tidak bisa berekspektasi sama manusia, karena banyak aspek yang mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Mungkin saja ada yang dengan sengaja berbuat sesuatu, agar ada orang lain yang berkomentar, kemudian viral, kemudian engagement ratenya meningkat, dapat endorse, cuan masuk. Apakah budaya hormat-menghormati, budaya mengahargai privasi orang lain terkikis dengan hal seperti ini. Hikmah apa atau pelajaran apa yang didapatkan oleh orang yang melihat atau membaca postingan tersebut? Masih bertanya-tanya dengan keadaan seperti ini. Apakah akan muncul sikap peduli atau bahkan apatis terhadap suatu keadaan?

Saya sendiri melihat keadaan ini menjadi tidak ingin berharap pada manusia. Biasa saja. Sudah mengarah ke apatis, tapi semoga tidak ya. Karena saya yakin masih banyak orang baik dan peduli, punya empati dan bisa menjaga lisan dan perbuatannya. 

Semalam saya perlu ke ATM untuk mengambil uang cash. Berhubung parkir mobil agak jauh dari parkiran motor. Saat saya keluar mobil, ada pengendara motor yang masuk dan parkir, yang bertujuan sama dengan saya yaitu mengambil uang. Karena jaraknya dekat dengan pintu masuk ATM, saya sudah menyiapkan diri untuk antri setelah orang tersebut. Agak suprise juga orang tersebut mempersilakan saya duluan, karena mungkin sudah melihat saya berjalan dan mengarah ke pintu ATM, posisi orang tersebut lebih dekat dengan pintu. Setelah mengucapkan terimakasih, saya masuk dan mengambil uang, kemudian setelah selesai dan berpapasan dengan orang tersebut, saya mengucapkan terimakasih. Ternyata anaknya masih muda. Saya bersyukur ternyata masih ada anak muda yang bisa peduli dan semoga tidak terkikis dengan sosial media.


 

0 komentar:

Afirmasi

Belakangan di sosial media banyak sekali yang menyinggung mengenai afirmasi, afirmasi positif, self love dan sebagainya. Apa sih afirmasi itu? Afirmasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesi) adalah suatu pernyataan yang kita sampaikan pada diri sendiri untuk menciptakan kondisi positif atau kondisi yang baik terhadap sesuatu.

 Afirmasi bermanfaat untuk menyampaikan pada diri sendiri pesan positif dan menambah percaya diri, disaat kita berada di keadaan yang buruk atau negatif. Belum mencoba dengan sungguh-sungguh sih, tapi pernah mendengarkan dari youtubenya Lavendaire mengenai afirmasi positif. Ada beberapa audio yang bisa didengarkan, yang menset pikiran kita dalam keadaan positif, dan membangun kepercayaan diri. Ibaratnya sebagai audio guide, bahkan ada afirmasi khusus untuk mindset, relaksasi bahkan mengenai keuangan.

Ga ada salahnya mungkin untuk mencoba, sama halnya dengan menulis, sebagai healing, afirmasi ini dengan menyadari semua yang kita syukuri, semua yang bisa kita kerjakan membuat kita lebih kuat dan mengembalikan semangat. Bagi diri yang lagi terpuruk untuk memulai bangkit setelah mungkin menangis seharian, bisa pakai audio guide untuk afirmasi ini. Sudah banyak di youtube. Jauhkan diri dari hal negatif, membaca yang negatif yang dapat memicu emosi negatif. Semangat buat diri dan tetap positif.

0 komentar:

The Fame Game


Salah satu film yang endingnya masih nanggung di netflix. Kabarnya akan ada session 2, tapi lama banget, mungkin 2024. Padalah sesi 1 nya di awal 2022. Masih penasaran siapa yang membunuh asistennya Anamika. 

Menurut saya ini merupakan seri yang menarik, awal episode agak bingung dan agak lambat alurnya, tapi di pertengahan udah mulai kelihatan genre seri ini. Menarik, karena ga bisa ditebak. Jumlah episodenya hanya 8. Masih kurang rasanya, karena di episode akhir masih ada pertanyaan kita sebagai penonton yang belum terjawab.

Menarik, karena seri ini menyadarkan kita, di era sosial media sekarang, apa yang terlihat baik di permukaan bisa saja menyembunyikan banyak hal. Normalnya manusia saja, begitu juga artis, kita pasti ingin dipotret baik, terlihat baik di padangan orang lain. Misalnya untuk upload foto di instagram, dari sekian banyak foto, pasti dipilih yang terbaik. Begitu juga Anamika, seorang artis besar, punya seorang suami pengusaha, pernikahan yang bahagia dengan dua orang anak, dan karir yang sukses. Itulah gambaran yang dinikmati oleh penikmatnya. Ternyata kehidupan pernikahannya tidak sebahagia gambaran media, Anamika dijodohkan ibunya dengan seorang suami yang akan menurut dengan keinginan ibunya Anamika. 

Kehidupan anak-anaknya yang dikenal sebagai anak artispun tidak sempurna. Anak pertamanya, laki-laki ternyata seorang h*m*, gejolak batin seorang ibu menerima anaknya, meminta anaknya untuk terbuka dengannya, sehingga ia bisa membantu. Anak perempuannya digambarkan di awal sebagai anak yang penurut, kemudian saat ditanya apa cita-citanya, dan ia menjawab ingin menjadi artis seperti ibunya. Neneknya sendiri mencibir dan langsung membandingkan dengan ibunya. Bagaimana ya perasaan seorang anak yang bahkan orang yang dihormatinya, yang tinggal satu atap dengannya tidak mendukung keinginannya. Keinginannya pun bukan sesuatu yang kriminal. Pembuktian yang ingin dilakukannya dimulai dengan mengikuti audisi, ternyata gagal. Teman yang dianggap bisa berbagi, ternyata yang bisa mendapatkan peran yang ia harapkan. Pada saat di kampus karena di triger dengan keadaan tersebut, ia lepas kendali, ia merasa dikhianati, sehingga mengeluarkan pernyataan bahwa ia yang lebih berhak dengan peran yang didapatkan temannya itu. Malangnya ia lupa, meledaknya emosi seseorang dapat menjadi santapan publik yang sangat renyah. Teman-temannya mengambil video pada saat ia lepas kendali tersebut, viral lah videonya. Bukannya dukungan yang didapatkan justru cemooh.

Anamika sebagai seorang ibu kesannya diam dengan kejadiaan tersebut ternyata ia punya rencana sendiri. Ketidakpercayaannya dengan suami dan ibunya membuat ia menyusun skenario menghilangnya dirinya. Seru kan. Banyak hikmah yang bisa didapatkan dari seri ini. Walau ada kisah perselingkuhan, hubungan yang tidak wajar, bukan membenarkannya juga. Akan tetapi kisah ini harusnya membuat kita sadar, setiap orang punya masalahnya masing-masing, siapapun itu
 

0 komentar:

The Glory

Apakah sudah ada yang menonton session 1 nya The Glory? Awal-awal episode sudah bikin kita yang nonton emosi. Segitunyakah bullying di Korea? Untuk apa sih ngebully segitunya. Dan apakah sedikitpun tidak ada rasa bersalah melihat langsung seorang manusia disakiti sebegitunya? Apakah memang sebebal itu rasa di hati mereka? Apakah bullying sama dengan kriminal, sehingga kalau ada publik figur di Korea yang ketahuan aibnya pernah membully, karirnya akan hancur dan dilarang tampil di tv publik. Apakah tingkat bully sejauh itu ya?

Pendapat dari ahli mengenai bullying adalah mendefinisikan school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut. Menyakiti bisa dari 2 hal ya, bisa fisik bisa mental. Tapi sejauh mana menyakiti ini? Kalau di Glory ini sudah masuk kriminal ga sih.

Ada kalimat yang mengena banget diucapkan Moon Dong Eun ke pembuly-nya Park Yeon Jin: Bila j*l*ng jahat sepertimu bisa hidup baik, kenapa ia harus mati. Korban Park Yeon Jin sebelumnya memilih untuk bunuh diri atau dibunuh Park Yeon Jin, mungkin jawabannya di session 2. Bahkan Moon Dong Eun pernah berencana untuk bunuh diri dengan menenggelamkan diri ke Sungai Han, tapi ga jadi karena rasanya ga adil ga sih. Dapat sakit dua kali dan pelaku tidak mendapatkan balas dendam.

 
 

0 komentar:

Melangkah


Melangkah... di setiap langkah ada cerita. Ada cerita sedih ada cerita yang bahagia. Setiap langkah bila ada renungan rasanya nikmat sekali. Pada saat melangkah aku bisa memikirkan apa yang terjadi, apa yang harus dilakukan. Mengapa hal tersebut. Melangkah...

 

0 komentar:

Tutorial Pertama di Tahun 2023


 

Tutorial pertama setelah libur akhir tahun selama seminggu. Yang paling dirindukan saat mengfasilitasi diskusi kelompok tutorial ini adalah fase brainstormingnya, bagaimana mereka membangun pengetahuan, mengkaloborasikan pengalaman yang dialami atau yang dilihat dengan apa yang pernah mereka pelajari. Kadang ada yang di luar konteks kadang ada yang jauh pembahasannya. Saat mereka dengan berdiskusi menemukan konsep yang diminta dari sebuah triger, ada rasa senang. 

Kelompok tutorial selalu berdinamika, kadang ada yang semangat, kadang pula ada yang turun semangat, tapi itu semua bagian dari berdinamika dalam sebuah kelompok. Di bagian inilah peran ketua kelompok sangat penting untuk memberikan kesempatan kepada temannya agar partisipasi merata. Dengan proses diskusi terstruktur ini, mahasiswa juga belajar bagaimana menghargai pendapat, membuat kesimpulan, dan saling menyaring informasi.

Mahasiswa tahun ini yang merupakan generasi Z, perlu pendekatan yang agak berbeda dari angkatan sebelumnya. Pada kelompok ini pula saya menemukan mahasiswa menggunakan berbagai media dalam belajar. Termasuk tiktok. Satu yang pesankan ke mahasiswa, agar bijak menggunakannya, tetap konfirmasi dari sumber ilmiah. Bahkan kalau sudah mendapatkan suatu informasi dan meramunya, jangan malu untuk membuat konten edukasi juga.

0 komentar:

Law of Attraction


Law of attraction, secara kata bermakna hukum tarik menarik. Bila dimaknai lebih jauh ternyata makna juga lebih dalam. Bagaimana semesta seperti bekerja sama dan mendukung kita.  Pertama kali dengar ini pas dengar kajian magnet rezeki, jangan menyimpulkan rezki itu selalu materi ya, tapi lebih luar lagi. Di kajian ini Ustadnya menyampaikan bahwa kita bisa menjadi sebab bahkan akibat dari kejadian orang lain. Bila kita berbuat baik, kita akan mendapatkan ganjaran kebaikan juga. Apakah langsung terbalas, tidak juga. Kita ikhlaskan saja dalam berbuat kebaikan, biar Allah yang membalas. Apakah balasan selalu serupa dengan apa yang kita berikan atau kebaikan yang kita lakukan. Tentu berbeda, tapi yakinlah balasannnya selalu apa yang kita butuhkan dan Allah Maha Tahu untuk itu.

Jangan sampai kita memaknai bersedakah 100 ribu kemudian mengharapkan balasan 10 kali lipat bentuknya juga dalam bentuk uang. Matematika Allah tidak sesederhana itu. Lihat lebih dalam ada hal banyak rezeki yang perlu kita syukuri. Nikmatnya pagi, nikmatnya saat makan, kesehatan, berkumpul dengan keluarga, saudara dan banyak lainnya.

 

0 komentar:

Ikut Les IELTS


 Akhirnya memberanikan diri ikut les IELTS. Selama ini maju mundur mau ikut dan belajar IELTS. Bahkan udah beli buku IELTS yang tebal dengan harga lumayan, baru intip sedikit, tutup lagi. Akhir Desember salah satu platform belajar online ada yang buka kelas IELTS, pengen ikut tapi khawatir ga nyambung, ga pe de. Apakah level saya sudah IELTS. 

Lihat waktu pertemuannya malam, dan rasanya bisa ikut, akhirnya daftar dan ikut kelasnya. Baru selesai sesi listening 4 kali pertemuan dan reading 2 pertemuan. Masih banyak pe er saya untuk mencapai target, tetapi mulai dari langkah kecil ini dulu, yang penting ikuti kelasnya dan bikin tugasnya biar dapat feedback dari tutornya.

0 komentar:

K drama yang ditoton sepanjang 2022

 


Korean drama salah satu hiburan selain scrolling sosmed. Lumayan banyak korea drama yang ditonton selama 2022 ini. Yang terbaru Reborn Rich, kalau nonton youtubenya Korean Reomit, keluarga yang ditampilkan di sana seperti dari keluarga Samsung, salah satu perusahaan yang mendunia, kalau nama perusahaan di dramanya beda ya. Seru filmnya dan agak berteori karena ada reinkarnasi tapi ke masa lalu. Kalau kita reinkarnasi ke masa lalu dan ingat semua peristiwa di dunia, bisa kaya juga kali ya.

Drama lainnya yang ditonton adalah The Queen under the umbrella, perjuangan seorang ratu mendidik anaknya di tengah intrik istana yang disebabkan oleh raja yang punya banyak selir dan selirnya punya anak laki-laki. Salah seorang anak ratu, ada yang pelangi, pasti hancur hati Ratu saat mendapati anaknya seperti itu, penerimaan dan dukungan membuat si anak lebih positif. Ratu juga seorang yang bijak dan tidak gegabah, bukan hanya kepada anak-anaknya, ke anak selir pun ia juga perhatian.

Drama korea yang diadaptasi dari drama Spanyol "Money Heist" ada 2 session, agak berjarak session 1 dan 2, tapi masih dalam tahun 2022 ini. Saya belum nonton versi manapun, jadi versi Korea yang pertama saya tonton. Awalnya saya kira hanya masalah uang, cetak uang banyak, kaya mendadak. Walau sempat bertanya-tanya juga sih, kalau cetak uang tanpa ada regulasi yang jelas, harga uang bakalan turun dong trus terjadi inflasi. Tapi ternyata ada cerita dibalik aksi perampokan yang direncanakan ini. Di episode akhir agak menegangkan, apakah mereka berhasil atau justru tertangkap.

Yang tidak ketinggalan tentunya drama dengan genre zombie, judulnya Happiness, drama ini tayangnya 2021, tapi di Netflix baru di 2022, seru nonton kompaknya warga apertemen, trus nontonya juga meningkatkan adrenalin karena dikejar-kejar zombie. Kalau di drama ini bukan zombie sih tapi karena efek samping obat, jadinya mirip zombie, tapi penularannya sama dengan gigitan. 

0 komentar:

Rasa Syukur- Nikmat Kesehatan

 


Memaknai nikmat kesehatan dengan besyukur. Pandemi menyadarkan saya, bahwa sehat itu sesuatu yang esensial. Setiap hari kita bebas menghirup oksigen gratis, bangun pagi dengan keadaan tubuh segar, melihat langit biru, dan hal-hal lain yangmungkin kita lupa untuk memaknainya.

Betapa mahalnya kesehatan itu, dimulai saat Papa terkena covid 2021, dirawat di rumah sakit tipe C, harus masuk ruang isolasi kemudian pindah rumah sakit karena ternyata perlu perawatan yang lebih, dan di rawatlah di ICU rumah sakit tipe. Rasanya campur aduk, ga siap, pengen gantiin papa rasanya. Di ICU tentunya papa sendiri, Alhamdulillah boleh bawa handphone dan kita masih bisa video call untuk memantau keadaan papa dan biar papa ga kesepian. Saat papa diijinkan keluar setelah perawatan dan keadaan membaik, Ya Allah rasanya bahagia sekali, bersyukur papa dan kami sekeluarga bisa menghadapi semuanya.

Tahun 2022 bulan Mei tiba-tiba mama nelpon, bilang papa kok kelihatan pucat. Saya bawa ke IGD rumah sakit, fisik papa baik-baik saja, tapi dari laboratorium Hb papa 6.6 mg/dl, yang artinya papa perlu dirawat dan perlu transfusi. Papa dirawat 3 hari dan transfusi 2/3 kantong (lupa), keluar rumah sakit papa segar kembali. Dua minggu setelah dirawat, papa kontrol ulang ke poliklinik, ternyata Hb, leukosit dan trombosit papa turun lagi. Dokter curiga ada infeksi di paru-paru karena memang papa ada riwayat covid tahun sebelumnya dan juga pernah TB tahun 2018 (pengobatan selesai). Dokter penyakit dalam waktu itu merujuk ke poli paru. Dokter spesialis paru meminta untuk CT scan thorax yang hasilnya ada bronkoektasis karena pernah TB dulu, untuk keluhan sesak pengobatannya simptomatis atau bila ada gejala.

Gejala pucat papa ternyata masih. Bulan Juli, papa dibawa kontrol lagi ke rumah sakit yang berbeda, Hb kembali turun 6.3 mg/dl dan diputuskan untuk dirawat. Papa dirawat 2 hari dengan transfusi 2 kantong. Dokter mengali kembali riwayat papa, di rumah sakit ini papa diperiksa comb test dengan hasil positif. Curiga ada perdarahan dari saluran cerna. Setelah rawatan ini papa disarankan untuk kolonoskopi. Untuk kolonoskopi ini, kami kembali ke rumah sakit pertama. Hasil kolonoskopi ternyata dalam batas normal. Makin bingunglah, apa ya yang menyebabkan anemia ini.

Sebelum kolonoskopi, papa cek rontgen thorax, dokter radiologi curiga, apakah TB nya aktif kembali, dan TB ini yang menyebabkan anemia. Setelah kolonoskopi, kami cek sputum di puskesmas dan hasilnya negatif. Kemudian papa kami cek lagi ke dokter penyakit dalam sub spesialis pulmo di rumah sakit ketiga, hasilnya gambaran rontgen bekas TB tapi tidak ada TB aktif. Dokter penyakit dalam spesialis pulmo akhirnya menyarankan untuk cek ke dokter spesialis penyakit dalam spesialis hemato di rumah sakit ke empat.

Papa yang selalu minta ditemani mama setiap cek sepertinya lelah karena tiap minggu harus ke rumah sakit, kadang ada putus asa, kadang semangat lagi, tapi yang paling penting adalah support system, saling menguatkan, jauhkan pikiran-pikiran negatif.  Di rumah sakit keempat ini, papa didiagnosis anemia aplasia. Bulan Oktober saat kontrol Hb papa 5.9 mg/dl, dianjurkan rawat setelah daftar untuk rawat inap ternyata kamar penuh, akhirnya dokternya menyarankan untuk ke rumah sakit lain (rumah sakit ke lima) yang beliau juga praktik di sana. Papa masuk lewat IGD, papa dirawat 3 hari, Hb saat pulang 9.3 mg/dl. Ternyata Hb ini tidak bertahan lama juga, bulan Desember awal tanggal 5 papa di rawat lagi di rumah sakit ke empat karena Hb kembali 6.3 mg/dl. Harusnya papa dirawat tanggal 1 Desember, karena saya masih di luar kota, Papa ditunda jadi dirawat tanggal 5 Desember. Keadaan papa stabil, makan seperti biasa, hanya Hb yang rendah. Pulang rawatan terakhir ini Hb papa 9.7mg/dl. Alhamdulillah.

Kesehatan itu mahal dan perlu dijaga. Support system dari semua keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga besar sangat berpengaruh. Walau setiap minggu kami masih harus kembali kontrol ke rumah sakit, saya dan kakak menyemangati papa dan mama, anggap aja kita ke rumah sakit cari suasana baru, lebih bisa mensyukuri apa yang ada, menjaga apa yang ada. Satu kalimat dokter yang sangat menguatkan bagi keluarga kami, Jangan terlalu dipikirkan, kalau kurang kita tambah. Kalimat sederhana, yang menyadarkan kami, membuka mata kami, masih ada keaadaan orang lain yang lebih . Mengamati sesama pasien, keluarga pasien yang antri untuk konsultasi dengan dokter, kesabaran menunggu, kesabaran menerima, bahkan saling bercerita untuk saling menguatkan. Memaknai setiap detik dengan rasa syukur mengajarkan kami bahwa kami kuat dan saling menguatkan. 

0 komentar: