Lagu yang sering didengarkan untuk moodboster #BPNRamadan2021

 


Mhmm lagu yang sering didengarkan kalau lagi perlu moodboster kebanyakan lagu  korea...hihihi.
Lagu yang memberikan semangat baru atau nambah semangat.
1. Soundtraknya Itaewon Class yang dari Gaho yang judulnya Start
2. Soundtractnya Start up dari Gaho lagi yang judulnya Running
3. Andmesh, Senyumlah

Tiga lagu ini yang lagi sering didengarkan untuk meningkatkan moodboster. Yang luar biasa sih Gaho, ga ngerti liriknya, ikut nyanyi juga pas reff doang, tapi musiknya bikin mood jadi up.

0 komentar:

Sumber Inspirasi Saat Jenuh #BPNRamadan2021


Saat jenuh dengan kegiatan sehari-hari, saat melakukan sesuatu udah seperti autopilot, merasa ga ada tantangan, maka perlu me-recharge energi baru. Agar hidup lebih bewarna dan memiliki tantangan yang baru. Keadaan yang flat dan sudah kita sudah terbiasa dengan kegiatan tersebut, beberapa saat berada di posisi atau keadaan ini mungkin enak, tapi lama kemalamaan jadinya jenuh karena merasa ga ada target yang ingin dikejar. 

Saat-saat jenuh, bahkan malas untuk melakukan sesuatu, saya biasanya akan membaca buku, lihat sosial media terutama instagram yang isinya motivasi dan baca blog-blog yang menurut saya inspiratif.

1. Buka Sosial Media yang membangkitkan semangat
Bangkit dari kejenuhan itu merupakan sesuatu banget. Jadi di saat muncul percikan kesadaran bahwa saya ga bisa bermalas-malasan atau melakukan kegiatan monoton dan tidak berguna malah membuang waktu. Misalnya saat main sosial media terutama instagram, udah scrol semua timeline, like story teman-teman, kemudian muncul notifikasi kalau saya sudah buka instagram dalam waktu yang lama, dan belum ada manfaat yang saya peroleh, justru gaya rebahan saja yang berubah. 

Saya masih bertahan di sosial media tersebut, saya buka akun yang motivasi, atau akun yang bisa membuat saya merenung bahwa orang lain di luar sana perjuangannya untuk hidup luar biasa beratnya, bagaimana dengan saya? 

2. Membaca buku
Buku yang biasa saya baca ketika jenus, seperti buku yang sebutkan di http://mynewjornal.blogspot.com/2021/04/top-5-buku-favorit-bpnramadan2021.html. Dengan membaca buku-buku ini membuat saya lebih terpacu untuk berbuat sesuatu walaupun sederhana, misalnya saja sharing informasi yang bermanfaat di sosial media. Sedikit yang kita lakukan semoga bermanfaat untuk orang lain.

3. Membaca Blog
Sebelum membaca, biasanya saya memunculkan pertanyaan, saya ingin mengetahui tentang apa hari ini? Saya ingin mempelajari tentang apa hari ini? Setelah menjawab pertanyaan ini, saya baru mengetikkan kata kunci, kemudian membaca apa yang saya perlukan.

4. Mempelajari sesuatu yang baru
Mempelajari sesuatu yang baru meningkatkan adrenalin, karena belum ahli tentunya dengan hal tersebut, kita akan tertantang untuk menaklukannya, adrenalin pun terpicu, jadi semangat lagi.

5. Main game
Ini yang paling gampang, saat jenuh, game, main trus lanjut lagi kegiatan berikutnya. Main game pun dicari yang ada level-levelnya, sehingga tingkat kesuliatan selalu meningkat. Saat ada kesulitan biasanya ada aja ide yang muncul, walaupun hanya untuk main game.





 

0 komentar:

Top 5 Buku Favorit #BPNRamadan2021


Banyak buku yang dijadiin favorit, tapi yang sampai dijaga banget dan kalau lagi down baca buku itu. Buku yang di list ini merupakan buku yang benar-benar dijaga, dan dibaca ulang untuk meningkatkan semangat dan motivasi internal.

1. How to Master Your Habit
Buku ini merupakan karya Ustad Felix Siaw, buku ini mengingatkan kita bahwa kita dapat memiliki habit atau kebiasaan yang baik dengan "memaksa" diri untuk memilikinya. Bahwa seseorang yang memiliki kebiasaan yang baik, harus melatih dirinya selama beberapa hari samapi istiqomah sehinga tubuhnya sudah mengingat bahwa kebiasaan tersebut dilakukan secara otomatis.

2. Salon Kepribadian, Jangan jadi Muslimah Nyebelin
Merupakan karya penulis favorit dari zaman SMP yaitu Mba Asma Nadia. Di buku ini dipaparkan bagaimana seorang muslimah menjadi figur di setiap aspek kehidupan dan gambaran muslimah yang tetap menjaga diri dengan memperhatikan penampilan yang pantas. Muslimah yang menjaga aurat, misalnya menggunakan kaus kaki, wajib menjaga kebersihannya, jangan jadi sumber bau. Muslimah yang menutup aurat sebaiknya jangan jadi "fashion terorist" yang misalnya warna pakainnya tabrak sana tabrak sini, sehingga mengundang orang lain untuk membicarakan muslimah tersebut.

3. Hidup Sekali, Berarti, Lalu Mati
Buku karya Mas Ahmad  Rifa'i Rif'an inimerupakan buku motivasi yang bisa dibaca kapanpun. Buku ini bisa jadi penyemangat di saat saya merasa tidak berarti, waktu habis tapi ga ada pencapaian.  Buku ini mengajak kita menyelami makna kehidupan agar lebih bermanfaat, dan setiap orang punya potensi untuk menjadi terbaik di versinya. Ya hidup hanya sekali, bila menyia-nyiakan dengan aktivitas yang buruk maka buruk juga jadinya, dan sebaliknya. Buku ini mengingatkan saya bahwa setiap diri individu punya potensi hebat.

4. Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata
Masih karya Mas Ahmad Rifa'i Rif'an, ya saya jadi selalu melirik rak buku di toko buku yang mendisplay karya-karya dari Mas Rifa'i Rif'an, cara berceritanya enak, tidak menggurui tapi mengena di hati pembacanya. Di buku ini sama halnya dengan buku sebelumnya juga merupakan buku motivasi, lebih hebat dari buku sebelumnya, ibaratnya lanjutan dari buku Hidup Sekali, Berarti, lalu Mati, buku ini menjelaskan potensi apa yang akan ditonjolkan. Potensi apa yang membuat kita dilirik dan diingat eksitensinya. Seperti misalnya di kelas, yang sering disebut namanya yang memiliki keahlian, baik pintar di akademis, yang menonjol di olahraga. Yang pencapaiannya rata-rata di masyarakat kita banyak, karena itu perlu ada yang ditonjolkan dari diri kita sehingga kita dikenal sebagai orang yang memiliki dan ahli dari potensi tersebut.

5. Man Shabara Zhafira, Success in Life with Persistence
Masih karya Mas Rifa'i Rif'an, masih buku seri motivasi yang saya koleksi.  Buku ini udah lama banget saya punya,buku ini memiliki poin persisten yang ditonjolkan dalam mencapai kesuksesan.

Kebanyakan buku yang saya baca genre seperti di atas, buku yang membuat kita percaya bahwa kita memiliki potensi, diri kita berharga, dan bisa berpartisipasi sebagai anggota masyarakat dengan potensi-potensi tersebut. Jadi di saat kegiatan sudah monoton, kurang tantangan dan ga tau mau melakukan apa, saya kembali membaca buku-buku ini untuk memunculkan motivasi internal.
 

3 komentar:

Barang Wajib di Tas Saat Bepergian #BPNRamadan2021

 


Kalau ditanya apa yang paling harus dibawa saat bepergian, nomor satu pastinya HP. Terus terang ga bisa lepas dari HP dari mulai kerjaan atau mau cek informasi atau memang mau berselanjar di sosial media, atau cuci mata di e-commerce. 

Kalau untuk lengkapnya tergantung perginya pake apa, kalau jalan kaki, minimal handphone sama duit, kalau bawa mobil, dompet wajib bawa karena ada SIM di sana. Kalau pergi kerja, yang harus dibawa di dalam tas, handphone, charger hp, laptop dan charger, buku catatan, tissue kering, alat tulis. Udah gitu aja. 

Sebelum pandemi biasanya bawa buku yang mau dibaca, tapi sekarang bawaan yang minimal aja, sesuai keperluan berapa jam di luar rumah, agar ga banyak yang musti di bersihkan sebelum masuk rumah.

0 komentar:

Top 5 Tempat Liburan Favorit #BPNRamadan2021


Menulis tentang liburan di masa pandemi? Mhmmm apa ya, dimana ya tempat favorit buat liburan? Menurut saya liburan merupakan saat kita mendapatkan ketenangan, kenyamanan dan energi baru untuk menjalani kehidupan ini.

Tempat pertama yang menjadi favorit adalah rumah. Ya, di rumah aja. Melakukan sesuatu yang disenangin, mengerjakan hobi, atau mempelajari sesuatu yang baru. Rumah selalu menjadi tempat yang tidak tergantikan, walaupun setiap hari sepulang kerja selalu ke rumah, tetapi pada saat liburan dengan berdiam di rumah  tetap bisa memberikan energi yang baru.

Tempat kedua yang merupakan tempat liburan favorit, walaupun baru pertama kali ke sana yaitu Belitung. pertama kali ke Belitung tahun 2018, nyambi liburan sambil bekerja. Wisata alamnya luar biasa indah dan menyegarkan, makannnya juga enak.

Tempat ketiga yang menjadi favorit wisata alam, ada di Sumatera Barat yang dikenal dengan Switzerlandnya, Padang Mengatas. Sebenarnya ini dekat banget sama rumah, sebelum jadi terkenal waktu kecil sering ke sana, karena ada kenalan Papa yang tinggal di sana. Tetapi setelah tempat ini terkenal, untuk masuk aja susah, baru sekali ke sana, tapi menyenangkan, menghirup udara segar, padang rumput yang luas, bisa jalan kaki dengan santai. Semoga bisa dibuka untuk tempat wisata juga sih, karena sekarang susah masuk sana, karena banyak pengunjung yang buang samaph sembarangan sehingga sapi yang memang hidupnya berkeliaran di sana jadi bahaya.

Tempat keempat, tempat jualan tanaman. Kalau lagi liburan dan lagi senang nata taman, trus perlu beli pot, tanah, pupuk atau perintilan lainnya, pergi ke tempat yang jualan tanaman, jadi bikin mata segar. Apalagi kalau penjualnya paham dengan cara merawat tanaman, jadi bisa teredukasi juga kan.

Tempat kelima, pusat perbelanjaan. Senang aja ngeliat lampu yang terang, walaupun kebanyakan window shoping, karena yang tujuan utama ke mall adalah untuk nonton atau makan. 

 

0 komentar:

Target yang Ingin Dicapai di 2021 #BPNRamadan2021


Setiap di akhir tahun, yang paling menyenangkan adalah menuliskan resolusi, apa target yang ingin dicapai untuk tahun ini. Walaupun nasib target-target tersebut berbeda-beda, ada yang tercapai, ada yang di tengah jalan berubah haluan, ada yang pesimis duluan. Akan tetapi menuliskan target atau resolusi setiap tahun selalu memberikan saya energi baru dan harapan baru.

Akhir tahun biasanya saya mencari buku untuk membuat jurnal harian, yang saya isi dengan target yang ingin dicapai di tahun ini, target bulanan, to do list harian, atau catatan saat mengikuti seminar dan apapun yang perlu saya catat di buku itu.

Saya membagi target tahunan daya menjadi beberapa fokus, yaitu personal, family, finance, pekerjaan saya sebagai dokter dan dosen. Untuk target yang ingin saya ceritakan di blog ini mengenai target di pekerjaan saya sebagai dosen.

Spoiler mengenai target saya dalam hal pekerjaan sudah ada di http://mynewjornal.blogspot.com/2021/04/top-7-fakta-tentang-saya-bpnramadan2021.html , ya saya ingin melanjutkan kuliah S3. Saya menjadikan target ini menjadi target besar saya. Untuk mencapai target ini saya membagi setiap bulannya menjadi langkah-langkah kecil untuk mencapainya. Bulan pertama saya mengikuti kelas Systematic review yang ada di kampus saya. Teorinya sudah, tapi belum eksekusinya.

Bulan kedua, saya daftar kelas Road to PhD dari @BlajarId, yang rencananya kelasnya dimulai bulan Maret, Qadarullah bulan Maret, Allah memberikan ujian, Papa saya masuk ICU, saya ga bisa fokus untuk mengikuti kelas tersebut. Saya mundur dari kelas tersebut, dan InsyaAllah akan ikut di kelas berikutnya, Alhamdulillah, mentornya menyetujuinya.

Mengapa saya ambil kelas Road to PhD, karena saya masih bingung mengenai fokus riset S3 saya, dan juga saya ingin mengetahui tips dan trik nya pada saat menjalani pendidikan S3. Saya berharap target besar saya bisa saya capai dengan membagi target tersebut dengan target-target kecil. Semoga dimudahkan dan diperlancar atas izin Allah. Aamiin.
 

0 komentar:

Top 5 Serial TV Favorit #BPNRamadan2021

 


Untungnya ga disebutkan untuk acara TV sekarang  ini, karena saya ga nonton TV secara aktif lagi. Saat ini saya mencari informasi biasanya dari berita online. Lagipula sekarang acara TV sekarang juga diupload ke youtube, jadi saya nonton dari sana. Tapi saya masih ingat beberapa acara TV yang dulu rutin saya tonton.

1. Bocah Petualang
Sampai sekarang masih terngian lagunya. Menoton acara ini seperti dibawa ke suatu tempat di Indonesia dan digambarakan bagaimana kehidupan sehari-hari.

2. Hafidz Al Quran
Alhamdulillah sampai sekarang masih ada acara ini. Seperti oase diantara acara yang lain, acara ini memberikan motivasi untuk belajar Al quran dan menghafalkannya.

3. On the Spot
Serba 7, semuanya serba 7. Seperti kesimpulan lah buat kita yang nonton, walaupun itu dari sudut pandang produser atau kreatifnya. Sekarang saya lihat banyak acara serupa, tapi ga tau judul acaranya apa.

4. Kuis Who Wants To Be A Millionaire
udah lama banget ini kuis. Acara  yang ikut membuat penonton berpikir, merasakan ketegangan pesertanya, dan membuat keputusan.

5. Anak Seribu Pulau
acara ini seru banget.. tapi sayang banget sekarang ga ada lagi. Hampir sama dengan Bocah Petualang, kita seperti diajak untuk melihat kehidupan di daerah-daerah  yang ada di Indonesia. Konsepnya yang berbeda, Anak seribu pulau konsepnya semi dokumenter. 

Semoga ada lagi acara-acara yang lebih banyak manfaatnya, dibandingkan hanya hiburan tanpa makna, drama yang tidak berkesudahan, sinetron ratusan-ribuatn episode yang kurang persiapan menurut saya.  

4 komentar:

Top 7 Fakta Tentang Saya #BPNRamadan2021


Saat dapat tema ini dan tema sebelumnya http://mynewjornal.blogspot.com/2021/04/pencapaian-tertinggi-di-hidupku.html, saya merasa saya perlu kentcan dengan diri sayaa sendiri, agar saya lebih mengenali diri saya sendiri. Cukup sulit bagi saya yang tertutup untuk menyampaikan segala hal mengenai saya pribadi, tapi karena temanya minta ini, saya akan coba list fakta mengenai saya.
1. Suka Mempelajari sesuatu yang baru
    Sejak SMA saya menyadari bahwa selama ini saya hanya  melatih otak kiri saja, sedangankan otak kanan yang berhubungan dengan seni kurang terasah. Pas SMA, ikut organisasi, kemudia ditempatkan di Danus, maka saya ikut jualan pin yang divuat sendiri. Saya yang ga bisa gambar, latihan sama teman, kemudian gambar tersebut di pres dan ditempel peniti, daan jadilah bros, kemudian bros tersebut dijual ke teman-teman. Dari sana saya  berpikir bahwa sesuatu kalau dipelajari dan dilatih bisa juga kok. 
    Saya juga pernah nekad ikut kelas fotografi secara online, kelas desain dan kelasnya Ummu Balqis, heheh. Ya..walaupun tidak berhubungan dengan pekerjaan saya secara langsung, menurut saya mempelajari hal-hal baru membuat kita menjadi lebih berenergi. Rasa penasaran yang muncul kemudian menemukan problem solving rasanya seperti bisul meletus, legaa banget.

2. Tertutup
Saya memang tidak nyaman membicarakan hal pribadi dengan orang lain, apalagi baru ketemu atau baru kenal, biasanya saya hanya diam. Kalau sudah nyaman baru saya bisa bercerita, ikut dalam obrolan. Untuk maslah pribadi, mengenai keluarga saya hanya bisa bercerita atau berkeluh kesah dengan sahabat saya. Jadi tema ini sangat sangat berat buat saya. ):

3. Tidak suka kelihatan lemah di depan orang lain
Ya bahkan di keluarga, saya tidak mau menunjukkan sisi lemah saya, sisi sedih saya, karena saya takut akan membebani mereka. Jadi kalau saya lagi sedih atau galau, saya memang tidak bercerita, tetapi saya menulis di buku. Bila maslaahnya telah selesai baru saya akan bercerita dengan kakak, ataupun orang tua saya.

4. Ingin Lanjut S3
Karena saya memilih karir di jalur pendidikan, tentunya harapan untuk menempuh jenjang tertinggi pendidikan sangat ingi saya lalui. Walau saya masih banyak berpikir, saya mau ambil fokus apa di bidang saya, sejauh mana saya sudah riset mengenai "fokus" tersebut, apakah diizinkan oleh pimpinan, masih banyak pikiran yang berkecamuk yang ingin saya urai dan selesaikan satu per satu. Termasuk pilihan kuliah di dalam atau luar negeri, mau ambil tugas belajar atau izin belajar dan apa konsekuensinya..Aduuh jadi pusing, tapi intinya saya ingin menjalaninya dan berusaha mengurai benang kusut ini walapun progresnya seperti sipuuut..lamaaa..

5. Prokratinasi
Ya saya akui saya salah seorang pelakunya. Jarang sekali saya bisa menyelesaikan "to do list" harian saya. Mengapa? karena memang ga detaill untuk harian (mudah-mudahan bukan pembelaan diri ya). Daftar tersebut saya isi bila saya teringat sesuatu kemudian saya tulis di "to do list". Padahal dalam hati dan pikiran saya, bagian ini bisa ntar deh. Ya, saya memang perlu mempraktikkan bagaimana membuat skala prioritas yang lebih tepat lagi dan disiplin mematuhinya. 

Saya mulai sadari saya seorang prokratinasi parah, sejak terpapar dengan paham minimalism. Saya sangat suka Minimalism.. tapi ternyata saya bukan (lagi berusaha). Kalau dilihat dari bawaan saya ke tempat kerja, bawaan saya banyak banget, karena saya merasa bisa mengerjakannya di waktu tersebut, saya merasa multi tasking  itu baik dan powerful. Padahal ga, multi tasking membuat fokus kita  terbagi sehingga ga bisa menyelesaikan dengan tuntas pekerjaan di hari itu, jadinya besok mengerjakan itu lagi.  Contohnya saya harus menulis suatu artikel ilmiah penelitian, karena saya nyambi membuat proposal pengabdian, yang artikel ga selesai, yang proposal juga masih bab I, sehingga bahan referensi terpaksa saya bawa kemana-mana. 

Saya menyadarinya masa pandemi ini, saya ga membawa barang banyak ke tempak kerja terutama ke klinik, kenapa? karena kalau saya bawa banyak barang, waktu saya untuk membersihkan dan menyemprotkan desinfektan juga jadinya banyak kan. Jadinya saya mulai berusaha memilih apa yang akan saya kerjakan dan apa saja bahan pendukung dan pelengkapnya, jadi itu saja yang saya bawa ke tempat kerja. Semoga saya bisa jadi alumni dari prokratinasi ini.

6. Ingin hidup dengan Minimalism
Minimalism menurut saya sesuatu yang luar biasa dan sejalan dengan Islam, yaitu merasa cukup. Walaupun belum banyak yang saya praktikkan. Lain kali saya cerita lebih

7. Ingin bisa berkontribusi ke alam dengan mengolah sampah sendiri
Berapa banyak sampah rumah tangga yang dihasilkan seharian? berapa seminggu? sebulan atau setahun, pastinya banyak. Bila kita bisa mengelolanya monimal sampah basah dan bisa mengolahnya jadi kompos, bisa dimanfaatin lagi buat tanaman di rumah. Sekarang saya masih mencoba untuk mengurangi konsumsi plastik, tisue dan kertas.


Ini top 7 fakta tentang saya, mengenai keinginan saya dan yang terjadi belakangan ini. Seperti yang saya bilang di awal cukup sulit bagi saya untuk membuat ini, menceritakan tentang saya.

 

0 komentar:

Pencapaian Tertinggi di Hidupku #BPNRamadan2021

 


Salah satu hikmah menulis mengenai diri sendiri dengan tema yang ditentukan seperti ini adalah lebih mengenal diri sendiri. Terus terang saya belum pernah merefleksikan apa yang sudah saya capai sekarang sebagai suatu pencapaian tertinggi, terbesar , atau yang paling membanggakan. 

Bingung sih mau nulis apa. Kalau dimakasudkan pencapaian terbut merupakan apa yang diimpikan selama ini terus, dapat tercapai, salah satunya pas saat lulus dokter. Rasa syukur dan senang bisa membahagiakan kedua orang tua pada saat itu. Dokter merupakan cita-cita saat kecil, dan Alhamdulillah dibukakan jalannya, diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan kemudian didukung sepenuhnya oleh keluarga.

Beneran bingung mau nulis apa, bukannya ga bersyukur. Akan tetapi saya selalu menghargai setiap pencapaian yang bisa saya dapatkan. Misalnya sebelum tidur saya membuat "list to do"  kemudian bila saya telah bisa mengerjakannya, list tersebut dicoret, menurut saya itu suatu kepuasan dan saya akan me-reward diri saya sendiri, dengan jajan online atau main sosmed.

Menurut saya suatu pencapaian pastinya dihadapkan dengan suatu kesempatan dan tantangan ke depan nya. Balik lagi saat lulus jadi dokter, setelah yudisium kemudian wisuda, kesempatan untuk lanjut ke step berikutnya yaitu internship dihadapkan dengan tantangan harus lulus Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (kalau sekarang namanya Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter-UKMPPD). Jadi euforianya ga lama, tapi tentunya  kenangan saya simpan di memori dan di hati karena melihat senyuman bahagia orangtua.


0 komentar:

Harapan Terbesar untuk Blog #BPNRamadan2021


Selama ini saya adalah seorang penikmat konten orang lain. Saya banyak mengkonsumsi konten di blog, website, instagram dan youtube untuk kebutuhan saya sebagai seorang dokter, dosen atau untuk hobi saya. Konsumsi ini termasuk ke dalam konsumsi yang tidak dapat saya hindari, karena semua bisa saya dapatkan dengan membuka smartphone, inilah yang membedakannya bila ingin mencari informasi melalui buku, yang untuk dibawa mungkin agak ribet.

Dari sebagai seorang konsumen, saya berharap saya bisa sabagai "penghasil". Saya bukan orang yang suka foto pribadi/selfie ada di sosial media, saya lebih suka saat saya googling my self, saya menemukan jejak digital saya berupa tulisan.

Saya sadari tulisan jauh dari kata bagus atau mungkin enak dikonsumsi/dibaca, atau sebagai bahan referensi yang dicari orang. Tulisan terlalu "to the point", jarang sekali ada kalimat bunga-bunga yang menghiasi dan mempercantik tulisan. Saat menulis tulisan inipun saya sadari, saya seringkali blocking, salah satunya karena saya ga tau lagi mau menulis apa, saya kehilangan kata-kata, karena memang saya sadari saya kekurangan kosa kata. Jadi tulisan ini mengalir begitu saja, semoga bisa dimengerti maksud yang ingin disampaikan.

Padahal banyak orang bilang, banyak membaca akan membuat kosa kata kita makin bertambah, mungkin ya bagi sebagain orang. Bagi saya, saat saya menulis saya masih merasakan tulisan kekurangan kosa kata, untuk itulah saya mulai menulis, seperti yang saya cerita kan di http://mynewjornal.blogspot.com/2021/04/alasan-mulai-ngeblog-bpnramadan2021.html sehingga saya bisa meninggalkan jejak digital yang baik.

Harapan saya tentunya konsistensi dalam menulis. Kalau saya refleksi, dengan melihat bagian "blog archieve" ternyata saya masih belum konsisten terhadap diri saya untuk menulis. Saya belum memaksakan diri saya untuk menulis setiap hari, atau 2/3 kali seminggu. Isinya masih bolong-bolong. Mengikuti #BPNRamadan2021 ini merupakan salah satu usaha saya untuk "memaksa" diri saya menulis setiap harinya. Semoga saya bisa menyelesaikannya selama 30 hari ini. Aamiin.

Untuk harapan terbesar tahun ini saya masih menargetkan menghasilkan tulisan yang konsisten. Untuk blog saya yang menjadi nomor sata, banyak dikunjungi, dalah hati tentunya saya berharap, akan tetapi saya belum berani untuk menempatkannya sebagai harapan prioritas saya.


 

0 komentar:

Alasan Mulai Ngeblog #BPNRamadan2021


Kenapa mulai ngeblog? karena saya selalu "iri" dengan orang yang menulis. Bagi saya orang yang menulis, baik di blog, buku, jurnal itu keren. Saya selalu kagum, darimana para penulis dapat idenya, bagaimana mereka meramunya menjadi tulisan yang saat membacanya dapat menarik perhatian, seperti disihir untuk membaca terus menerus. Saya takjub dengan perjanan mereka menulis, ada yang research dulu, ada yang membuat disain di blog tersebut benar-benar terencana. Bagi saya yang informasi dari tulisan masih saya butuhkan, masih saya cari.

Menulis itu tentunya ga gampang, baik menulis fiksi ataupun non fiksi. Cara orang bercerita juga beda-beda kan. Seperti halnya kita membaca paragraf pertama suatu novel, kalau menarik, ada rasa percaya dalam diri bahwa paragraf berikutnya atau bab berikutnya "pasti menarik".

Menulis ibaratnya meninggalkan jejak, apalagi bila menulis di blog, meninggalkan jejak digital. Yang kapanpun dimanapun dapat dibaca, dapat dicari kembali. Jadai penting untuk menulis sesuatu yang bermanfaat, yang memiliki nilai positif, seminimal mungkin adalah untuk diri sendiri.

Menulis bagi saya juga sebagai sarana berbagi saat saya mempelajari sesuatu. Tulisan awal saya di blog ini merupakan hal yang saya pelajari untuk kebutuhan tesis saya. Menurut saya, isi tulisan tersebut bisa juga bermanfaat  untuk orang lain yang juga lagi menulis skripsi atau tesis. 

 

0 komentar:

Arti Nama Blog #BPNRamadan2021

 


Setiap nama pastinya memiliki sebuah makna. Seperti nama yang dsematkan pada seorang manusia, ada makna dan doa yang terkandung di dalamnya. Begitu juga nama untuk blog ini. Awalnya nama blog ini sesuai dengan nama pemiliknya Resti Rahmadika Akbar, yang dibuat sejak 2012, tapi bingung mau nulis apa. Jadinya blognya kosong melompong.

Sampai pada tahun 2016 akhir, saat proses menulis tesis, kencan hampir setiap jam dengan laptop, mulai dari mencari ide, mencari referensi, yang penting nyicil tesis. Dalam masa "kencan" itu, saya menyadari bahwa saya sering membaca blog, untuk mencari referensi, seperti "bagaimana cara membuat daftar pustaka?" Ternyata blog atau tulisan masih dicari, dan tetap bisa bersaing dengan sosial media lainnya seperti facebook, instagram, ataupun youtube. 

Di tahun 2017, saya mulai nulis, dan saya mulai mencari nama untuk blog, karena blog yang saya baca memiliki nama yang menurut saya powerful, eye catching, yang paling penting menarik. Kemudian pada saat itu, saya bertekad untuk menulis, ibaratnya menulis jurnal harian, makanya keluar nama "My New Journal."  My New Journal, saya maknainya sebagai sebuah perjalanan baru, sebagai tekad baru, semangat baru, dan kisah baru. 

Ternyata saat menyimpan nama baru ini, google sepertinya mengenali nama ini untuk domainnya, sehinga untuk domainnya jadi mynewjornal.blogspot.com. Ga papa lah yang penting punya blog dan yang penting dari sekedar punya adalah mulai diisi.

0 komentar: