Hari Pertama: Menyapa Bukit Bintang
Setelah sampai di hotel dan check-in, kami akan istirahat sebentar sebelum keluar. Karena lokasinya strategis, rencananya sore itu kami cukup berjalan kaki menuju Pavilion Mall atau Lot 10 Mall. Mall-mall ini bukan sekadar tempat belanja, tapi juga nyaman untuk sekadar cuci mata atau ngopi santai.
Malamnya, saya ingin mengajak mama berjalan ke Jalan Alor, pusat kuliner malam Kuala Lumpur yang terkenal. Menikmati suasana lampu-lampu malam dan mencoba makanan lokal di sana sepertinya akan jadi pembuka perjalanan yang seru.
Hari Kedua: Menara Kembar & Jejak Sejarah
Pagi hari, kami akan naik Monorel dari Bukit Bintang lalu lanjut dengan LRT menuju KLCC. Tujuan utamanya tentu saja Menara Kembar Petronas. Saya ingin mengajak mama berfoto di depan ikon Malaysia ini, lalu berjalan santai di Taman KLCC. Setelah itu, kami bisa masuk sebentar ke Suria KLCC Mall untuk makan siang atau sekadar beristirahat.
Siangnya, rencana berikutnya adalah menuju Masjid Jamek dan Dataran Merdeka dengan LRT. Area ini kaya akan bangunan bersejarah dan suasananya lebih tenang. Jika mama masih kuat, saya ingin melanjutkan ke Masjid Negara, mungkin dengan Grab agar tidak terlalu melelahkan.
Malamnya, kami akan kembali ke Bukit Bintang. Pilihan makan malam bisa di Lot 10 Hutong Food Court yang terkenal dengan kuliner khas Malaysia.
Hari Ketiga: Alam Tenang Sebelum Pulang
Hari terakhir, saya ingin suasana yang lebih santai. Dari Bukit Bintang MRT, kami akan menuju Muzium Negara Station, lalu berjalan sebentar ke Perdana Botanical Garden. Taman ini luas, rindang, dan cocok untuk jalan pagi sebelum pulang. Jika waktunya cukup, saya juga ingin mengajak mama melihat KL Bird Park, tapi ini sifatnya opsional.
Setelah itu, kami akan kembali ke hotel untuk mengambil koper dan langsung menuju bandara dengan KLIA Ekspres dari KL Sentral.
Kenapa Rencana Ini Dibuat Santai?
Saya menyusun perjalanan ini dengan mempertimbangkan kenyamanan mama. Saya tidak ingin jadwal terlalu padat, cukup 2–3 tempat per hari. Bagi saya, liburan dengan orang tua bukan soal berapa banyak destinasi yang bisa dicapai, tapi bagaimana membuat perjalanan terasa menyenangkan, tidak melelahkan, dan tetap berkesan.
Saya berharap rencana kecil ini bisa segera terwujud, dan saya bisa berbagi cerita nyata nanti setelah benar-benar menjalankannya. Untuk sekarang, inilah rencana yang saya simpan dulu—sebagai pengingat bahwa saya dan mama berhak punya momen berdua yang hangat, sederhana, tapi istimewa.
0 komentar: