April 2022, bukan puasa tahun lalu, dapat email dari editor bahwa artikel di jurnal scopus Q3 diterima. Alhamdulillah. Sesuai dengan jnstrukai editornya untuk melakukan pembayaran, maka diproses lah pembayaran yang harus menggunakan kartu kredit. Karena ga punya kartu kredit, minta dibayarin sama teman. Setelah pembayaran bukti pembayaran dikirimkan ke jurnal tersebut.
Setahun berlalu, belum juga dikirmkan gallery prof, kemudian dapat info dari teman kalau jurnal tersebut diskontinui scopus. Ya Allah rasanya menunggu lama, ternyata jurnalnya ada masalah. Tapi bersyukur juga belum terbit, artikelnya ditarik saja. Tapi. Karena lagi amrger, proses artikel tetap digantung begitu saja.
Desember 2022, cek email , ternyata ada email Dari jurnal tersebut yang menyatakan kalau saya belum bayar trus direject lah artikel tersebut yang sebelumnnya udah diterima.
Sedih, karena ternyata jurnal tersebut udah kontinu lagi di scopus. Tapi ga Terima dong, lah kita udah bayar. Akhirnya banding trus diminta editornya submit ulang. Submit ulang artinya proses review tetap ada. Daripada rugi karena udah bayar dijalani lah proses review yang melelahkan. Beda reviewer beda masukan, perbaikan kali kedua ini lumayan juga.
Submit ulang di bulan Februari, sekalian bersurat ke editor kalau sudah dibayar sebelumnya. Sudah pernah diterima artikel ini. Bulan Maret baru keluar status accepted. Tapi ga lanjut lagi, was-was dong, apakah akan sama nasib kali kedua ini? Hubungi lagi editornya buat nanya gallery prof nya mana? Setelah beberapa kali email, baru bulan Mei ini masuk email mengirimkan gallery prof. Artinya selangkan lagi untuk publish. Alhamdulillah.
0 komentar: