I. Pendahuluan
Suatu program pendidikan ditunjang oleh berbagai
faktor, baik akademik maupun non akademik. Faktor akademik yaitu kurikulum yang disusun dan disampaikan dengan
baik, proses pembelajaran yang menjadikan mahasiswa sebagai pusatnya,
lingkungan pembelajaran yang nyaman, penelitian dan publikasi, serta
pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan tri darma perguruan tinggi. Faktor
non-akademik menyangkut kepemimpinn, pengelolaan sumber daya manusia, keuangan,
sarana dan prasarana, pengelolaan
organisasi, sistem informasi, penjaminan mutu, kegiatan mahasiswa dan
pengembangan karir.
Faktor keberhasilan dari suatu program pendidikan baik
faktor akademik maupun non akademik ditentukan oleh manajemen pendidikan yang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Terpenuhi atau tidaknya standar
yang telah ditetapkan dapat dilihat dari akreditasi institusi pendidikan.
Makalah ini membahas mengenai analisis masalah manajemen yang berkaitan dengan
pengorganisasian institusi, kepemimpinan, pengelolaan sumber daya pendidikan dan
pengembangan manajemen pendidikan.1
II. Manajemen
Pendidikan
Manajemen berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) memiliki definisi penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran; pemimpin yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau
organisasi.2 Berdasarkan definisi di atas, terdapat dua komponen
penting dalam manajemen yaitu pengelolaan sumber daya dan fungsi kepemimpinan
dalam mencapai tujuan suatu organisasi.
Institusi pendidikan merupakan suatu organisasi yang
dalam pengelolaannya perlu manajemen. Fakultas kedokteran sebagai penyelenggara
program studi pendidikan kedokteran dan profesi dokter, dalam manajemennya
perlu pemimpin yang memahami kepemimpinan dalam pendidikan, pelayanan
kesehatan, manajemen pendidikan tinggi, manajemen penjaminan mutu dan mekanisme
pendanaan sehingga dalam pengelolaannya baik dan memenuhi standar.3,4
2.1 Kepemimpinan dalam Organisasi Pendidikan
Kepemimpinan
adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerjasama
sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.5,6
Kepemimpinan merupakan dasar dari pendidikan kedokteran. Kepemimpinan
dalam pendidikan kedokteran merupakan kunci penting untuk melahirkan dokter
yang profesional.3,4,7,8
Kepemimpinan
dipahami sebagai segala daya upaya bersama untuk menggerakkan semua sumber daya
yang tersedia dalam suatu organisasi. Sumber daya dapat digolongkan menjadi dua
bagian besar yaitu sumber daya manusia dan non manusia. Dalam lembaga
pendidikan, khususnya fakultas kedokteran, sumber daya manusia merupakan unsur
terpenting, sehingga untuk mencapai kesuksesan suatu organisasi perlu mengelola
dengan baik sumber daya manusianya serta kemampuan pemimpinnya untuk
menumbuhkan iklim kerja. 5,6,7
Kehidupan
suatu organisasi sangat bergantung pada peran seorang pemimpin. Kepemimpinan
yang efektif adalah kepemimpinan yang mapu menumbuhkan dan mengembangkan usaha
kerjasama serta memelihara iklim yang kondusif dalam kehidupan organisasi.
Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang dapat mengintegrasikan
orientasi tugas dengan orientasi hubungan manusia. 4,8
2.2 Manajemen dalam Organisasi Pendidikan
Tugas kepemimpinan pendidikan dipengaruhi oleh
berbagai perubahan teori dan metode pembelajaran dan konsep perkembangan
psikologis mahasiswa sebagai adult
learner. Perubahan dan pengembangan kurikulum juga menuntut adanya peran
kepemimpinan dalam pengelolaannnya.3,8
Pengelolaan pada sumber daya manusia, pemimpin
memberikan tugas sesuai dengan kualifikasi, dan memberikan uraian tugas sesuai
dengan kualifikasinya. Manajemen sumber daya manusia khususnya dalam pendidikan
tinggi,merupakan suatu proses yang terdiri dari:7,8,9
a.
Perekrutan
sumber daya manusia
b.
Seleksi
sumber daya manusia
c.
Pengembangan,
dan penggunaan sumber daya manusia
Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi
sumber daya manusia dalam hal ini dosen, tenaga administratif dan tenaga non administratif
dalam organisasi pendidikan.
Manajemen pendidikan merupakan suatu proses
perencanaan, pengoraganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dalam mengelola
sumber daya yang berupa man, money,
materials, method, machines, dan informasi untuk mencapai tujuan yang
efektif dan efisien dalam bidang pendidikan. Dalam pengkajian permasalahan yang
muncul dalam organisasi pendidikan dapat dianalisis dari unsur sumber daya
tersebut.8,9
III. Manajemen Kendali Mutu
Pendidikan yang bermutu direncanakan dan dilaksanakan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk pendidikan tinggi, dengan persaingan
global saat ini, perlu dilakukan perbaikan-perbaikan internal menyangkut
berbagai hal yang menentukan kesuksesan program pendidikan.1
Masalah yang ada di setiap institusi tentu berbeda,
mulai dari masalah kurikulum, pengelolaan sumber daya, pengaturan jadwal,
kepemimpinan, dana, lulusan dan sarana prasarana. Dalam menilai suatu masalah,
bisa saja masalah yang ada di permukaan atau bisa dinilai dari luar, bukan merupakan
akar permasalahan sebenarnya, dan bisa juga masalah tersebut saling terkait dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, perlunya pengelolaan
masalah secara komprehensif, agar penyelesaian bukan berfokus pada masalah yang
muncul tetapi pada akar masalah.1
Penjaminan mutu (quality assurance) pendidikan tingggi
di perguruan tinggi dapat dilakukan dengan berbagai model manajemen kendali
mutu. Salah satu model yang dapat digunakan adalah model PDCA (plan, do, check,
action) yang akan menghasilkan pengembangan mutu yang berkelanjutan. Model PDCA
akan membentuk suatu siklus untuk meningkatkan mutu pendidikan secara terus
menerus agar dapat memuaskan stakeholder.1,10,11
Salah satu cara evaluasi terhadap proses pembelajaran
dan pengajaran dilakukan melalui observasi maupun survei untuk mengetahui
tanggapan stakeholder atas proses dan
layanan yang diterima. Evaluasi pembelajaran dilakukan bukan hanya bersifat
substantive, namun juga menyangkut manajemen yang di dalamnya termasuk
kurikulum, dosen, fasilitas penunjang pembelajaran, teknologi serta layanan
staf pendukung. 11,12
Hasil pengukuran diharapkan dapat menjadi salah satu indikator
implementasi standar mutu yang dilaksanakan. Di samping itu, melalui pengukuran
tersebut, dapat diperbaiki kinerja institusi terkait (unit kerja, fakultas,
departemen, dan program studi) dalam rangka pejaminan kualitas yang
berkelanjutan. Agar hasil pengukuran
dapat memberikan makna dalam peningkatan kualitas, maka perlu diatur
mekanisme tindak-lanjutnya. Melalui mekanisme yang benar, diharapkan hasil
diperoleh sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.1,10,11
Di dalam tahap “check” pada manajemen kendali mutu
berbasis PDCA, terdapat titik-titik kendali mutu (quality check-points) di mana setiap pelaksana pendidikan
tinggi harus mengaudit hasil pelaksananaan tugasnya dengan standard mutu yang
telah ditetapkan. Misalnya, tes formatif pada pertengahan modul, merupakan
titik kendali mutu dalam proses pembelajaran, yang dilakukan untuk mengaudit
apakah standar mutu pembelajaran yang telah dirumuskan dalam bentuk indikator telah dapat dicapai.11
Apabila hasil audit positif, dalam arti telah mencapai
standar mutu seperti yang dirumuskan dalam indikator keberhasilan, maka dalam
proses perencanaan atau plan berikutnya standar mutunya ditingkatkan. Bila
hasilnya negatif, artinya indikator keberhasilan tidak dapat dicapai, maka
perlu dilakukan tindakan atau action,
agar standar mutu yang telah ditetapkan dapat dicapai.11
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, pihak
organisasi pendidikan harus melakukan atau menetapkan perbaikan dan
pengembangan yang berkelanjutan bagi tercapainya upaya penjaminan manajemen
mutu. Organisasi pendidikan perlu menciptakan dan mengembangkan:1
- Budaya dan suasana akademik yang kondusif
- Komitmen institusi menggambarkan citacita yang ingin dicapai dengan dikontrol oleh manajemen mutu
- Dukungan dan pengelolaan sumber daya yang memiliki komitmen tinggi terhadap peningkatan mutu
- Dukungan sarana dan prasarana yang memadai
- Kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kemapuan dan kreativitas para mahasiswa
- Merealisasikan kesempatan-kesempatan yang tersedia dalam bidang penelitian dan pengabdian untuk menunjang wawasan.
0 komentar: