Setelah sekian hari Ramadhan berjalan, ada perlunya kita melakukan evaluasi diri pribadi dengan kondisi ruhiyah saat ini. Ya, Ramadhan kali ini pastinya berbeda dengan ramdhan tahun lalu. Pandemi ini mengubah segalanya. Saya pernah mendapatkan sebuah postingan yang membuat saya merenung, yang inti dari postingan tersebut: semua orang merasakan dampaknya, semua orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, baik bekerja ataupun aktivitas lainnya, setelah pandemi ini berlalu, menjadi orang seperti apakah kita yang berhasil melewatinya?
Berbagai perasaan yang dirasakan |
Benar, normal saja kita merasakan sedih, kebingungan bahkan marah karena kondisi ini. Sedih karena tidak bisa berjumpa dengan orang tersayang, tidak bisa pulang kampung. Bingung kemana mau beli makanan misalnya, bingung mau nyari ini abis, mau nyari itu ditimbun. Bahkan marah karena kena PHK, atau karena kondisi lainnya.
Tapi keadaan itu harusnya sudah berhasil kita lewati ya.. Saatnya penerimaan kita terhadap keadaan ini. Keadaan ini harus membuat kita kuat. Keadaan ini bagaikan "training" , sehingga saat keluar dari kondisi pandemi, kita menjadi manusia baru, manusia yang lebih menghargai, manusia yang lebih bersyukur, manusia yang dapat menumbuhkan rasa empati, manusia yang dapat meyebarkan pesan baik, manusia yang berguna.
Saat sekarang, Alhamdulillah saya bisa bekerja dari rumah untuk urusan kampus, proses pembelejaran dan pengajaran dialihkan ke daring semuanya, tidak ada lagi tatap muka.
Pic from Canva. Work From Home |
Fakultas Kedokteran, terdiri dari berbagai macam metode pembelajaran, ada kuliah, praktikum, tutorial, pleno dan skillslab. Pada akhir Maret, saya diamanahi tugas sebagai ketua Tim Pembelajaran Jarak Jauh. Saya dan tim awalnya menyiapkan daring hanya untuk kuliah, tutorial, oleno dan praktikum, untuk skillslab kami sepakat menunda karena mengenai keterampilan, setiap mahasiswa HARUS dipastikan dapat mempraktikannya. Awal April, kondisi Kota Padang sudah berada di red zone. Untuk tatap muka tentunya tidak bisa, kami tentu tidak mungkin membahayakan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan, akhirnya diputuskan untuk skillslab dilakukan secara daring. Tidak ideal memang, paling tidak diisi dulu kognitifnya, baru psikomotornya.
Screenshot dari video latihan mahasiswa |
Mahasiswa zaman sekarang saya percaya canggih sekali. Saya meminta mereka untuk membuat video praktik untuk latihan. Mereka latihan dengan kakak, adek, bahkan orangtuanya. Foto di atas contohnya, tapi itu bukan pada manusia, tapi sama boneka. Saya sebagai dosen melihat usaha mereka untuk tetap mengisi pembelajaran ini dengan usaha kreatif, terus terang membuat saya terharu dan bangga. Selain tetap mengajar, bimbingan skripsi tetap dilakukan secara daring. Begitu juga dengan seminar proposal dan skripsinya.
Sebagai seorang dosen, saya juga mengikuti beberapa webminar yang berkaitan dengan Pembelajaran di Kedokteran dan tantangannya menghadapi COvid-19. Saya bersyukur sekali bisa mengikuti webminar ini, karena dapat dipraktikkan juga di institusi kami, tentunya dengan berbagai modifikasi disesuaikan dengan Kondisi Institusi kami.
Webminar dari FKUI mengenai Assessment |
Webminar dari FKUI mengenai Leadership |
Selain itu, praktik sebagai dokter di sore hari tetap harus dijalani. Klinik tempat saya bekerja merupakan klinik BPJS, jadi pelayanan tetap kami lakukan dengan menggunakan APD level 1. Awalnya memang kesadaran masyarakat masih kurang, kadang meraka tersenyum melihat kami sudah seperti astronot. Edukasi tetap harus sabar dilakukan. Sebenarnya BPJS sudah mengizinkan untuk melakukan konsultasi melalui daring, akan tetapi pasien saya terutama yang lansia, tentunya tidak cakap menggunakannya, akhirnya tetap datang ke klinik. Yang penting di klinik kami sebagai tenaga kesehatan menggunakan APD (walau saat ini makin menipis persediaan kami :( ), kami menyediakan handsanitizer di dekat pintu masuk, kursi kami beri jarak, anatara dokter dan pasien juga diberi jarak, untuk pasien berisiko seperti lansia, pasien yang memiliki penyakir penyerta, balita, kami minta untuk tidak datang ke klinik, cukup diwakilkan walinya atau orang tuanya untuk menceritakan keluhan yang dialami.
Corona virus yang merupakan novel atau baru, yang sifatnya belum dipahami semuanya, maka update ilmu mengenai si virus satu ini, penatalaksanaan dan pencegahannya, saya mengikuti beberapa webminar.
Seminar Covid-19 oleh Halodoc |
Webminar dari Alomedika |
Beberapa ada juga menyediakan SKP IDI setelah menjawab pertanyaan. Produktivitas di Ramadhan dan dalam kondisi Covid-19 ini tetap harus semangat dilakukan. Masa-masa saya yang marah, sedih, bahkan ketakutan saya harapkan berlalu, karena itu saya harus mengisinya dengan kegiatan positif.
Bulan Ramadhan ini, saya tentunya juga ingin mengisinya dengan ibadah yang tenang dan nyaman. Dalam bulan yang penuh berkah dan rahmat, saya juga ingin menambah pengetahuan saya dan mengisi ruhiyah saya. Targetan amalan yaumi di kelompok juga diperketat, karena kita semua harus bersatu menguatkan doa. Untuk kajian banyak yang online juga. Ustad Fatih Karim, Aa Gym dan ustad/ustadzah lainnya juga melakukan Instagram story, atau kajian di radio. Jadi bukan saatnya kita beralasan tidak bisa ikut kajian pada masa ini. Sekali lagi memang tidak ideal, langkah-langkah kaki ke majlis-majlis ilmu mengkin diganti dengan duduk di depan laptop, InsyaAllah niat kita diridhoi Allah dan dimudahkan usaha kita dalam menuntut ilmu.
#workfromhome, #coronavirus, #covid-19
MasyaAllah, keren Mba.. Saya yang hanya tahu dari berita bagaimana beratnya beban praktisi medis saat ini, jadi dapat cerita jelasnya di sini. Makasi Mba :) Tetap semangat dan semoga Mba selalu dimudahkan ALLAH dalam menjalani tugas.
ReplyDeleteTerimakasih banyak mba
DeleteMasyaAllah semangat terus mba, salam sayang kami untuk seluruh tim medis yang berjuang, sehat selalu mba Resti 😇
ReplyDeleteTerimakasih mba..
DeleteMasyaaAllah...semangat budok
ReplyDeleteSemoga sehat selalu beserta keluarga...aamiin
Aamiin Aaminn.Terimakasih mba
DeleteBarakallah bu dok, bu dos 😊
ReplyDeleteSemoga kita semua selalu berada dlm kebaikan & lindungan Allah, Aamiin
Aammin. terimakasih banyak mba
DeleteMaa Syaa Allah
ReplyDeleteBarakallahu mba..
Salam kenal yaa
Seneng bisa kenal banyak profesi jadi bisa saling tukar informasi dan sharing
Salam kenal kembali mba
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSemoga kita bisa memanfaatkan waktu kita dengan baik
ReplyDeleteAamiin.. Semangat
DeleteMasyaallah..jadi lebih tau gimana perjuangan dokter d tengah wabah seperti ini..
ReplyDeleteBarakallah budok dos resti.. semangat!! Hati saya punterpanggil untuk melayani di RS tapi apa daya di jerman anak2 tidak ad yang menunggui krena suami tetap full kerja dan sekolah smua libur.. Tapi saya jga ttp mengikuti perkembangan dari webinar dan seminar2 yang ada.. Tetap sehat tetap semangat!!!
ReplyDeleteTerimakasih Mommy... Salam buat keluarga. Tugas utama dulu Mommy untuk keluarga. InsyaAllah doanya menguatkan
DeleteSehat selalu ya mba, smoga Allah slalu melindungi nakes2 yg terus berjuang di garda depan
ReplyDeleteMasyaa Allah, semangaat mba, keren 👏👏👏
ReplyDeleteJazaakillahu khairan bu dokter&dosen ,jadi tahu ilmu baru yang MasyaaAllah banget perjuangannya yah. Semoga ibu, teman medis beserta keluarganya Allah limpahkan kesehatan & kemuliaan selalu Aamiin
ReplyDeleteMasya Allah semangat mba, saya juga kadang dapat cerita tentang teman saya yang tenaga kesehatan juga
ReplyDeleteSemoga Allah selalu m3lindungi Garda terdepan pahlawan Covid-19.. Sehat terus mb dan keluarga
ReplyDeleteMaasyaaAllah.... semangatnya luar biasa bu dok. Barakallah.... Jaga kesehatan selalu mbak
ReplyDeletemasyaa allah mbak :'))) insyaa allah dibalas pahala luar biasa oleh allah, aaamiiin
ReplyDeleteMasya Allah, semangat Mba :) Semoga Corona ini segera berakhir. Aamiin
ReplyDeleteSmoga bu dokter diberikan kesehatan, dan terus ikhtiarnya dapat bermanfaat bagi umat....semoga pandemic ini segera berakhir setelah ramadhan, dan itu merupakan hadiah terindah dari Allah...insyaallah jika sang pemilik bumi meridhoinya
ReplyDeleteMasyaAllah.. sehat2 selalu ya dokter 💕
ReplyDeletewahh produktif sekali mba :) sehat2 ya mba
ReplyDeleteMasya allah,,semoga selalu sehat ya bu dokter dan slalu dalam lindungan Allah subhanahu wata'ala, aamiin
ReplyDeleteNice share mba
ReplyDeleteMasya Allah Tabarakallah. Selalu salut dengan orang2 yang berjuang di dunia medis. Btw, aktivitas yg luar biasa. Sehat2 ya...semoga Allah mampukan kita semua. Semoga wabah ini segera berakhir. Aamiin
ReplyDelete