Team based Learning (TBL) adalah
suatu metode belajar dalam kelompok kecil yang menekankan pembelajaran aktif
dengan penggunaan sumber daya yang lebih efisien. TBL dilaksanakan pada kelas besar
yang terdiri dari kelompok-kelompok
kecil, dan difasilitasi oleh 1-3 orang dosen pakar.
Fokus pada metode TBL adalah
aplikasi pegetahuan atau konsep tertentu pada suatu skenario kasus nyata. Perbedaan
TBL dengan beberapa metode lain akan dijelaskan di tulisan selanjutnya. Elemen
dasar TBL adalah (Michaelsen&Sweet, 2008):
- Groups: kelompok harus dibentuk dan dikelola dengan tepat
- Accountability: setiap mahasiswaa harus bertanggung jawab terhadap kualitas pekerjaan kelompok dan individual.
- Assigment design: setiap kelompok mendapatkan tugas yang sama dan mahasiswa harus bekerja sama untuk menentukan penyelesaian tugas tersebut.
- Feedback: mahasiswa harus sering menerima umpan balik (ada akhir setiap fase) dan tepat waktu.
Berikut, merupakan urutan
pelaksanaan metode TBL (Michaelsen & Sweet, 2008), yang terdiri dari 3
fase, yaitu:
- Fase 1: Advance preparation: Kegiatan pada fase ini merupakan belajar mandiri (individual), sebagai persiapan untuk fase 2. Sebelumnya dosen pakar telah memberikan sumber bacaan kepada mahasiswa.
- Fase 2: Readinees Assurance (45-75 menit): Pada fase ini terdiri dari beberapa tahap. Sebelum pembagian grup, mahasiswa mengerjakan tes secara individu, tahap ini disebut individual readiness assurance test (IRAT). Setelah tahap ini selesai dan hasil tes individu dikumpulkan, kemudian dilakukan pembagian kelompok. Setelah mahasiswa berada di kelompoknya, maka diberika tes kembali, yang soalnya sama dengan tes individu (IRAT). Tahap kedua ini disebut dengan Group readiness assurance test (GRAT). Setelah selesai menjawab tes kelompok,maka tahap terakhir dari fase kedua yaitu klarifikasi dosen pakar. Pada tahap ini, mahasiswa di setiap kelompok menampilkan jawaban untuk setiap soal, dan jika ada jawaban yang berbeda dengn kelompok lain maka dilakukan diskusi dan klarifikasi.
- Fase 3: Application activity (1-4 jam)
a. Application
activity: pada tahap ini mahasiswa diberikan soal/ kasus yang menuntut mahasiswa
mengaplikasikan pengetahuannya pada fase 2.
b. Intra-team
discussion: diskusi membahas dan menjawab soal/kasus dalam kelompok
masing-masing.
c.
Inter-team
discussion: setiap kelompok menampilkan jawaban untuk setiap soal/kasus dan
jika ada perbedaan jawaban, maka akan terjadi diskusi antar kelompok. Setiap kelompok
harus dapat memberikan justifikasi pemilihan jawaban, bahkan setiap kelompok
didorong untuk dapat mempengaruhi kelompok lain, jika ada jawaban yang berbeda.
d. Dosen pakar akan memberikan kesimpulan dan
klarifikasi dari semua soal/kasus.
Team based Learning merupakan solusi dan strategi pengganti kuliah
satu arah pada kelas besar. Pada kuliah, hanya dosen yang aktif atau dikenal
dengan teacher centered learning.
Selain itu TBL juga dapat dilaksanakan bila di suatu institusi keterbatasan
sumber daya manusia, tetapi ingin melaksakan metode pembelajaran yang student centered.
Semoga Bermanfaat.
Daftar Pustaka:
- Haidet P, Fecile ML. Team-based learning: a promising strategy to foster active learning in cancer education. Journal of Cancer Education 21:125-128. 2006
- Parmelee DX, Michaelsen LK. Twelve tips for doing effective Team-Based learning (TBL). Med teach 32:118-122.2010
0 komentar: