Ukuran kekuatan huungn bisa dilihat dengan menggunakan odds rasio (OR), risiko relatif (RR) dan kekuatan korelasi (r). pada analisi bivariate, OR dan RR digunakan pada analisis komparatif kategorik, sedangankan kekuatan korelasi digunakan pada analisi korelatif. OR digunakan pada desain kasus case control, sementara RR digunakan pada desain kohort.
Untuk kekuatan
korelasi (r) yang digunakan pada uji korelatif, maka bisa mengikuti panduan
interpretasi hasil uji hipotesis berikut:
No.
|
Parameter
|
Nilai
|
Interpretasi
|
1.
|
Kekuatan korelasi
(r)
|
0,00-0,199
0,20-0,399
0,4-0,599
0,6-0,799
0,80-1,000
|
Sangat lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
|
2.
|
Nilai p
|
P<0,05
P>0,05
|
Terdapat korelasi
bermakna antara dua variabel yang diuji
Tidak terdapat
korelasi bermakna antara dua variabel yang diuji
|
3.
|
Arah korelasi
|
+(positif)
-(negatif)
|
Searah, semakin
besar nilai satu variabel maka semakin besar pula nilai variabel lainnya
Berlawanan arah,
semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai varaibel lainnya.
|
Odds rasio
(OR) dan risiko relatif (RR) dapat dihitung secara manual pada table 2x2.
Rumus OR= ad/bc
Rumus
RR=a/(a+b): c(c+d)
Tabel 2x2:
Syok
|
Total
|
|||
Ya
|
Tidak
|
|||
hepatomegali
|
Ya
|
a
|
b
|
a+b
|
Tidak
|
c
|
d
|
c+d
|
|
Total
|
a+c
|
b+d
|
N
|
Sumber:
Dahlan MS.
Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Penerbit Medika Salemba. Jakarta.
2011
0 komentar: