Menentukan sebaran data normal atau tidak normal


Sebelum mulai mengolah data menggunakan SPSS, kita perlu mengenali data yang kita punya. Untuk penyajian data, kita perlu mengetahui sebaran data, apakah normal atau tidak normal. Bila sebaran data normal maka penyajian data dalam bentuk mean±SD dan bila tidak normal maka penyajian dalam bentuk median (min,max).

Manfaat lain dari mengetahui sebaran data adalah untuk uji hipotesis. Bila sebaran data normal maka gunakan uji parametrik dan bila sebaran data tidak normal maka gunakan uji non parametrik.

Metode unuk mengetahui sebaran data normal atau tidak normal bisa didapatkan dengan cara deskriptif atau dengan analitis.


Tabel. Metode untuk mengetahui sebaran data normal atau tidak normal

Metode
Parameter
Kriteria distribusi dikatakan normal
Keterangan
Deskriptif
Koefisien varian
Nilai koefisien varians >30%

Rasio skewness
Nilai rasio skewness -2 s/d 2

Rasio kurtosis
Nilai rasio kurtosis -2 s/d 2

Histogram
Simetris, tidak miring kiri maupun kanan, tidak terlalu tinggi maupun rendah

Box plot
Simetris, median tepat di tengah, tidak ada ourlier atau nilai ekstrim

Normal Q-Q plots
Data menyebar sekitar garis

Detrended Q-Q Plots
Data menyebar sekitar garis pada nilai 0

Analitis
Kolmogorov-Smirnov
Nilai kemaknaan (p)>0,05
Untuk sampel >50
Shapiro-Wilk
Nilai kemaknaan (p)>0,05
Untuk sampel <50

Sumber:
Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Penerbit Salemba Medika. Jakarta. 2011

1 comment:

  1. Mengatasi Data Tidak Normal Dengan Central Limit Theorem (CLT)
    Apabila Data Tidak Normal Bisa Memakai Central Limit Theorem (CLT)
    Sebagai Pendukung Kami Berikan Literatur Berupa Penelitian-Penelitian
    Sebelumnya Sebanyak 20 Buah Penelitian
    Bagi Yang Membutuhkan Bisa Klik Dibawah Ini Untuk Unduh Literatur Tersebut
    https://s.id/UjiCLT

    ReplyDelete