Saat dapat tema ini dan tema sebelumnya
http://mynewjornal.blogspot.com/2021/04/pencapaian-tertinggi-di-hidupku.html, saya merasa saya perlu kentcan dengan diri sayaa sendiri, agar saya lebih mengenali diri saya sendiri. Cukup sulit bagi saya yang tertutup untuk menyampaikan segala hal mengenai saya pribadi, tapi karena temanya minta ini, saya akan coba list fakta mengenai saya.
1. Suka Mempelajari sesuatu yang baru
Sejak SMA saya menyadari bahwa selama ini saya hanya melatih otak kiri saja, sedangankan otak kanan yang berhubungan dengan seni kurang terasah. Pas SMA, ikut organisasi, kemudia ditempatkan di Danus, maka saya ikut jualan pin yang divuat sendiri. Saya yang ga bisa gambar, latihan sama teman, kemudian gambar tersebut di pres dan ditempel peniti, daan jadilah bros, kemudian bros tersebut dijual ke teman-teman. Dari sana saya berpikir bahwa sesuatu kalau dipelajari dan dilatih bisa juga kok.
Saya juga pernah nekad ikut kelas fotografi secara online, kelas desain dan kelasnya Ummu Balqis, heheh. Ya..walaupun tidak berhubungan dengan pekerjaan saya secara langsung, menurut saya mempelajari hal-hal baru membuat kita menjadi lebih berenergi. Rasa penasaran yang muncul kemudian menemukan problem solving rasanya seperti bisul meletus, legaa banget.
2. Tertutup
Saya memang tidak nyaman membicarakan hal pribadi dengan orang lain, apalagi baru ketemu atau baru kenal, biasanya saya hanya diam. Kalau sudah nyaman baru saya bisa bercerita, ikut dalam obrolan. Untuk maslah pribadi, mengenai keluarga saya hanya bisa bercerita atau berkeluh kesah dengan sahabat saya. Jadi tema ini sangat sangat berat buat saya. ):
3. Tidak suka kelihatan lemah di depan orang lain
Ya bahkan di keluarga, saya tidak mau menunjukkan sisi lemah saya, sisi sedih saya, karena saya takut akan membebani mereka. Jadi kalau saya lagi sedih atau galau, saya memang tidak bercerita, tetapi saya menulis di buku. Bila maslaahnya telah selesai baru saya akan bercerita dengan kakak, ataupun orang tua saya.
4. Ingin Lanjut S3
Karena saya memilih karir di jalur pendidikan, tentunya harapan untuk menempuh jenjang tertinggi pendidikan sangat ingi saya lalui. Walau saya masih banyak berpikir, saya mau ambil fokus apa di bidang saya, sejauh mana saya sudah riset mengenai "fokus" tersebut, apakah diizinkan oleh pimpinan, masih banyak pikiran yang berkecamuk yang ingin saya urai dan selesaikan satu per satu. Termasuk pilihan kuliah di dalam atau luar negeri, mau ambil tugas belajar atau izin belajar dan apa konsekuensinya..Aduuh jadi pusing, tapi intinya saya ingin menjalaninya dan berusaha mengurai benang kusut ini walapun progresnya seperti sipuuut..lamaaa..
5. Prokratinasi
Ya saya akui saya salah seorang pelakunya. Jarang sekali saya bisa menyelesaikan "to do list" harian saya. Mengapa? karena memang ga detaill untuk harian (mudah-mudahan bukan pembelaan diri ya). Daftar tersebut saya isi bila saya teringat sesuatu kemudian saya tulis di "to do list". Padahal dalam hati dan pikiran saya, bagian ini bisa ntar deh. Ya, saya memang perlu mempraktikkan bagaimana membuat skala prioritas yang lebih tepat lagi dan disiplin mematuhinya.
Saya mulai sadari saya seorang prokratinasi parah, sejak terpapar dengan paham minimalism. Saya sangat suka Minimalism.. tapi ternyata saya bukan (lagi berusaha). Kalau dilihat dari bawaan saya ke tempat kerja, bawaan saya banyak banget, karena saya merasa bisa mengerjakannya di waktu tersebut, saya merasa multi tasking itu baik dan powerful. Padahal ga, multi tasking membuat fokus kita terbagi sehingga ga bisa menyelesaikan dengan tuntas pekerjaan di hari itu, jadinya besok mengerjakan itu lagi. Contohnya saya harus menulis suatu artikel ilmiah penelitian, karena saya nyambi membuat proposal pengabdian, yang artikel ga selesai, yang proposal juga masih bab I, sehingga bahan referensi terpaksa saya bawa kemana-mana.
Saya menyadarinya masa pandemi ini, saya ga membawa barang banyak ke tempak kerja terutama ke klinik, kenapa? karena kalau saya bawa banyak barang, waktu saya untuk membersihkan dan menyemprotkan desinfektan juga jadinya banyak kan. Jadinya saya mulai berusaha memilih apa yang akan saya kerjakan dan apa saja bahan pendukung dan pelengkapnya, jadi itu saja yang saya bawa ke tempat kerja. Semoga saya bisa jadi alumni dari prokratinasi ini.
6. Ingin hidup dengan Minimalism
Minimalism menurut saya sesuatu yang luar biasa dan sejalan dengan Islam, yaitu merasa cukup. Walaupun belum banyak yang saya praktikkan. Lain kali saya cerita lebih
7. Ingin bisa berkontribusi ke alam dengan mengolah sampah sendiri
Berapa banyak sampah rumah tangga yang dihasilkan seharian? berapa seminggu? sebulan atau setahun, pastinya banyak. Bila kita bisa mengelolanya monimal sampah basah dan bisa mengolahnya jadi kompos, bisa dimanfaatin lagi buat tanaman di rumah. Sekarang saya masih mencoba untuk mengurangi konsumsi plastik, tisue dan kertas.
Ini top 7 fakta tentang saya, mengenai keinginan saya dan yang terjadi belakangan ini. Seperti yang saya bilang di awal cukup sulit bagi saya untuk membuat ini, menceritakan tentang saya.
0 komentar: